Candi Borobudur di Buka Kembali Buat Wisatawan Dengan Patuhi Protokol Kesehatan
PRABANGKARANEWS.COM | MAGELANG – Melansir berita dari infokabinet.id Sebanyak 266 orang wisatawan mengunjungi kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur pada hari pertama pembukaan uji coba operasional, Kamis (25/6/2020). Mereka berasal dari sejumlah kota, seperti Jakarta, Semarang, dan kota lain di Indonesia. Sif pertama ada 115 orang, sif dua ada 151 orang,” kata General Manager TWC Borobudur, I Gusti Putu Ngurah Sedana, TWC Borobudur, Kamis, 25 Juni 2020.
Berdasarkan pantauan di lokasi, wisatawan terlihat antusias mengunjungi TWC Borobudur pascapemberlakuan protokol kesehatan Covid-19 dan pembatasan jumlah pengunjung. Mereka kebanyakan datang bersama keluarga, teman, atau kerabatnya. Para wisatawan juga tampak tertib mematuhi protokol kesehatan yang telah tersedia lengkap di lokasi.
I Gusti Putu Ngurah Sedana menjelaskan pada hari pertama uji coba operasional ada ratusan wisatawan berkunjung. Dari datanya tercatat total ada 266 orang.
Menurut dia, pada uji coba operasional TWC Borobudur, pihaknya membagi kunjungan menjadi dua sif. Pertama, mulai dari pagi sampai siang. Kemudian, istirahat. Selanjutnya sif kedua, mulai dari siang sampai sore hari.
Pembukaan uji coba ini mereka lakukan setelah sebelumnya mereka melakukan simulasi. Mulai dari simulasi pertama, simulasi kedua, dan simulasi ketiga. Dari uji coba operasional hari pertama ini, tidak sedikit wisatawan telah berkunjung. Mereka berasal dari beberapa kota. Seperti Bali, Yogyakarta, Surabaya, dan lainnya.
Kepadanya, wisatawan tersebut mengaku berkunjung ke TWC Borobudur karena sudah kangen, usai penutupan objek wisata itu akibat Covid-19. Pada uji coba operasional ini, pihaknya menerapkan secara tegas protokol kesehatan. Putu menyebutkan beberapa protokol kesehatan yang tersedia di lokasi wisata adalah, mulai dari masuk, wisatawan harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh, wajib mengenakan masker, cuci tangan dengan sabun dan antiseptik, hingga menempati tanda kotak yang tersedia untuk jaga jarak.
Di setiap sudut pintu masuk, imbuhnya, disiagakan puluhan petugas. Pihaknya juga telah menyediakan tiket masuk di tempat yang telah disediakan. Wisatawan bisa membayar dengan uang tunai, atau juga dengan uang elektronik (e-money). Mereka dibolehkan masuk sepanjang waktu sif masih tersedia. Begitu, waktu sif usai, mereka dipersilakan meninggalkan lokasi. Di sepanjang waktu jeda sif, petugas pun segera membersihkan seluruh lokasi hingga di bawah bangunan candi.
Putu membeberkan, agar tetap bisa menjaga jarak, pihaknya memberlakukan pembatasan pengunjung. Selama pandemi Cocid-19, setiap hari jumlah pengunjung dibatasi 1.500 pengunjung per hari. Untuk jumlah itu, pihaknya menyediakan tiket yang bisa didapat di lokasi sebanyak 1.000 tiket, dan untuk reservasi via online 500 tiket.
Putu menerangkan pemberlakuan uji coba akan mereka lakukan selama dua minggu ke depan. Pada kurun waktu itu, pihaknya dengan tegas menerapkan protokol kesehatan, termasuk pada pengunjung. Dengan begitu, pelancong dapat berkunjung dengan lebih aman. Masyarakat pun tidak ragu untuk kembali berkunjung ke Borobudur.
“Namanya uji coba ya, yang harusnya 50 persen kita coba dulu 10-15 persen. Kalau kondisi sudah bagus, barulah kita naikkan sampai normal,” ujarnya.
Candi Borobudur dibuka untuk umum dalam jumlah terbatas. PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko selaku pengelola membatasi jumlah pengunjung 1.500 per hari. Pengunjung akan dibagi dalam dua gelombang, pagi dan siang.
Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono mengatakan, pihaknya tetap melakukan tindakan preventif dan pemberlakukan protokol dengan ketat. Meski pandemi masih berlangsung, pariwisata tidak boleh pesimis.
“Jangan sampai kita kemudian menjadi pesimis karena tidak pernah punya bayangan kapan kita bisa harus beroperasi. Kita dorong dan optimis bersama seluruh elemen masyarakat khususnya di sektor pariwisata,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah Sinoeng N Rachmadi menambahkan, uji coba pembukaan obyek wisata Candi Borobudur ini menjadi salah satu gambaran bahwa produktivitas tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.