Potensi Industri Gula Kelapa di Pacitan: Keunikan, Kendala, dan Pengembangan
PRABANGKARANEWS || PACITAN – Pacitan memiliki potensi industri gula kelapa yang cukup menjanjikan. Keunikan gula kelapa di Pacitan terletak pada penggunaan bahan alami tanpa campuran berbahaya dan pestisida. Delapan dari 12 kecamatan di Pacitan menjadi penghasil nira untuk bahan gula kelapa.
Proses pembuatan gula merah di Pacitan dimulai dari air bunga kelapa yang dikumpulkan menggunakan wadah dari bambu, toples bekas, dan botol besar yang tidak terpakai. Air tersebut dimasak hingga mendidih selama 5-6 jam sampai mengental. Kemudian, air nira tersebut ditempatkan di cetakan dan dibiarkan mengeras menjadi gula merah.
Pekerjaan penderes menjadi pekerjaan yang berisiko tinggi karena penderes harus memanjat pohon kelapa untuk mengambil air nira. Namun, pekerjaan ini telah menjadi mata pencaharian turun temurun bagi warga desa Pacitan, mengingat setiap warga memiliki kebun kelapa di sekitar rumahnya.
Meskipun potensi industri gula kelapa di Pacitan melimpah, namun sektor usaha kecil ini sulit berkembang karena masalah manajerial. Ukuran dan cara pembuatan produk gula merah bervariasi, sehingga kurang menarik minat pembeli. Selain itu, sulitnya mendapatkan gula kelapa dan sistem pemasaran yang bergantung pada tengkulak juga menjadi kendala dalam pengembangan industri ini.
Untuk mengatasi kendala tersebut, dilakukan upaya pengembangan melalui koperasi yang memberikan tempat bagi para perajin gula merah. Selain itu, promosi juga dilakukan dengan memasarkan gula merah sebagai oleh-oleh khas Pacitan, mengingat perkembangan pesat sektor pariwisata di daerah tersebut. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Pacitan.
Secara keseluruhan, hasil gula kelapa dari Pacitan merupakan yang terbaik karena penggunaan bahan alami tanpa bahan berbahaya dan pestisida. Namun, masih terdapat kendala dalam pengembangan industri ini, termasuk ketergantungan pada tengkulak dan sistem barter. (Prayogi Diana P)
