Ancaman Ganda di Pacitan: HIV/AIDS dan Tuberkulosis

PRABANGKARANEWS || PACITAN – Ancaman penyakit menular di Pacitan tidak terbatas pada HIV/AIDS. Kuman Mycobacterium tuberculosis, penyebab tuberkulosis (TBC), juga mengintai masyarakat setempat. Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan mencatat bahwa rata-rata 10-15 orang terjangkit penyakit saluran pernapasan setiap bulan. Dari Januari hingga awal Juli 2024, 143 pasien tercatat positif TBC, hasil skrining dari seluruh puskesmas dan RSUD Pacitan. Kasus terbanyak ditemukan di wilayah padat penduduk atau perkotaan.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan, Nur Farida, menyatakan bahwa setelah diagnosis, pasien diberikan pengobatan hingga sembuh. Namun, lingkungan yang kurang bersih atau penularan dari penderita lainnya tetap menjadi faktor risiko. Kendati sudah sembuh, TBC dapat kambuh jika pasien tidak patuh minum obat sesuai ketentuan.
Tuberkulosis atau TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang berbagai organ tubuh, termasuk paru-paru, menyebabkan sesak napas dan batuk kronis. TB sangat menular, terutama melalui droplet saat batuk atau bersin.
Indonesia menempati peringkat ketiga jumlah penderita TBC terbanyak di dunia, setelah India dan China, menurut data dari Siloamhospital.com. Pada tahun 2020, WHO mencatat bahwa 1,5 juta orang meninggal akibat TB, menjadikannya penyakit kedua paling mematikan setelah COVID-19.
Namun, dengan penanganan yang tepat, TB masih bisa diobati. Sejak tahun 2000-2018, 58 juta nyawa berhasil diselamatkan melalui pengobatan medis.
Untuk mengantisipasi penyebaran TB, penting bagi masyarakat untuk memahami penularan dan penanganannya. TB menyebar melalui percikan ludah dari orang yang terinfeksi, sehingga kebersihan dan kewaspadaan sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Penyebab TBC Paru
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, TB adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, tepatnya Mycobacterium tuberculosis. Tahap infeksi bakteri pada pengidap TB melewati tiga tahapan, di antara sebagai berikut.
1. Infeksi Primer
Tahap ini terjadi saat udara yang mengandung bakteri penyebab TB terhirup oleh hidung atau mulut hingga masuk menuju paru-paru dan berkembang biak.
2. Infeksi Laten
Ketika bakteri mulai berkembang, sistem imun akan melakukan perlawanan. Ketika sistem imun berhasil melawannya, maka bakteri akan “tertidur” dan tidak aktif menginfeksi. Sehingga, orang yang terinfeksi tidak akan merasakan gejala apapun.
3. Infeksi Aktif
Sebaliknya, saat imun tubuh tidak berhasil melawan bakteri yang masuk dan berkembang biak, maka bakteri akan bebas menyerang sel-sel sehat pada paru-paru. Kondisi ini akan membuat pengidapnya merasakan gejala.