Pentingnya Skrining Dini dengan Low Dose CT Scan Thorax untuk Deteksi Kanker Paru

Pentingnya Skrining Dini dengan Low Dose CT Scan Thorax untuk Deteksi Kanker Paru
SHARE

PRABANGKARANEWS || Kanker paru merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di dunia, termasuk di Indonesia. Banyak kasus kanker paru baru terdeteksi pada stadium lanjut, sehingga pengobatannya menjadi lebih sulit dan kurang efektif. Oleh karena itu, skrining dini sangat penting untuk meningkatkan harapan hidup pasien. Salah satu metode skrining yang efektif dan direkomendasikan adalah low dose CT scan thorax (LDCT).

Apa itu Low Dose CT Scan Thorax?

Low dose CT scan thorax adalah metode pencitraan yang menggunakan dosis radiasi lebih rendah dibandingkan dengan CT scan konvensional. LDCT mampu menghasilkan gambar detail paru-paru dan mendeteksi nodul atau massa yang mungkin belum menunjukkan gejala klinis pada pasien. Dengan LDCT, kanker paru dapat terdeteksi pada tahap awal, sehingga peluang keberhasilan pengobatan dan tingkat kesembuhan pasien meningkat secara signifikan. LDCT juga efektif dalam mendeteksi nodul kecil yang mungkin tidak terlihat dengan metode skrining lainnya seperti rontgen thorax.

Selain untuk skrining kanker paru, LDCT juga dapat mendeteksi nodul penyakit paru lainnya seperti tuberkulosis (TB) dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Baca Juga  Kunjungan Asdep Perlindungan Anak Khusus Ratna Oeni Cholifah ke Pacitan untuk Advokasi dan Koordinasi

Keunggulan Low Dose CT Scan Thorax

Low dose CT scan thorax memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode skrining lainnya, terutama dalam deteksi dini kanker paru-paru. Berikut adalah beberapa kelebihannya:

  • Radiasi rendah sehingga lebih aman bagi pasien: LDCT hanya menggunakan seperlima dari radiasi yang digunakan dalam CT scan biasa, sehingga lebih aman untuk pengujian rutin.
  • Minim risiko: Dengan dosis radiasi yang lebih rendah, potensi kerusakan sel akibat radiasi dapat diminimalkan.
  • Dapat mendeteksi nodul kecil: LDCT efektif dalam mendeteksi nodul paru-paru kecil yang mungkin tidak terlihat dengan metode skrining lainnya.
  • Dapat menurunkan tingkat kematian: Skrining dengan LDCT dapat menemukan lesi prakanker atau kanker secara dini, sehingga menurunkan tingkat kematian akibat kanker paru-paru.
  • Dijadikan standar di banyak negara: Lembaga kesehatan terkemuka seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan LDCT sebagai skrining kanker paru-paru pada individu berisiko tinggi.

Kriteria Kelayakan Skrining Low Dose CT Scan Thorax

Skrining low dose CT scan thorax (LDCT) tidak dianjurkan untuk semua orang. Ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi untuk memastikan bahwa skrining ini tepat dan bermanfaat bagi individu yang menjalaninya. Berikut adalah kriteria kelayakan skrining LDCT untuk kanker paru:

  • Berusia 45 tahun ke atas.
  • Perokok berat, perokok aktif, atau mantan perokok dalam 15 tahun terakhir.
  • Riwayat paparan zat kimia berbahaya seperti asbes, silika, atau zat karsinogenik lainnya di tempat kerja atau lingkungan sehari-hari.
  • Memiliki riwayat kanker paru dalam keluarga.
  • Memiliki riwayat penyakit paru-paru.
  • Dalam kondisi kesehatan yang baik.
  • Sedang tidak hamil.
  • Tidak memiliki gejala kanker paru yang jelas seperti batuk berdarah atau penurunan berat badan yang signifikan.
Baca Juga  KPK Lantik 11 Pejabat Administrator Guna Tingkatkan Kinerja

Prosedur Low Dose CT Scan Thorax

Prosedur LDCT cukup sederhana dan cepat. Pasien hanya perlu berbaring di meja CT scan yang akan bergerak masuk ke dalam mesin pemindai. Proses ini biasanya memakan waktu kurang dari 10 menit dan tidak memerlukan persiapan khusus seperti puasa. Pasien dapat langsung datang (walk-in) dan menjalani pemeriksaan tanpa perlu suntikan atau kontras.

Setelah itu, hasil LDCT akan dianalisis oleh radiologis yang berkolaborasi dengan dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi untuk menentukan langkah selanjutnya jika ditemukan kelainan. Keakuratan pembacaan hasil sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian radiologis.

Risiko Low Dose CT Scan Thorax

Meskipun LDCT menggunakan dosis radiasi yang lebih rendah, tetap ada risiko paparan radiasi yang perlu diperhatikan. Namun, manfaat dari LDCT dalam mendeteksi penyakit seperti kanker paru-paru pada tahap awal tentu lebih besar daripada risikonya.

Baca Juga  Bonus Demografi Dorong Jadikan Pemain Utama Industri Halal Global

Kesimpulan

Low dose CT scan thorax adalah metode skrining yang efektif untuk deteksi dini kanker paru, yang dapat meningkatkan harapan hidup dan tingkat kesembuhan pasien. Untuk informasi lebih lanjut dan konsultasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis pulmonologi di rumah sakit terdekat. Tahapan pemeriksaan dan pengobatan dapat berbeda tergantung pada fasilitas kesehatan dan kondisi medis masing-masing pasien.

Sumber: Siloam Hospital.com