Melestarikan Warisan Sejarah Pacitan Melalui Ensiklopedia yang Berkelanjutan

PACITAN (PRABANGKARANEWS) – Bismillah. Segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan rahmat-Nya. Tanpa terasa, waktu berlalu begitu cepat, dan seiring berjalannya waktu, sepenggal kata-kata telah dirangkai menjadi sebuah karya yang diharapkan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, pemerintah, agama, dan terutama generasi penerus di tanah Pacitan.
“Kami terinspirasi oleh sebuah kalimat penuh makna spiritual yang kami peroleh dari pengalaman di Jabal Nur (Gua Hira), Arab Saudi, ketika menunaikan ibadah haji pada tahun 2023. Kalimat tersebut berbunyi: “Alang-alang udu aling-aling margahing kautaman”. Kalimat ini mengandung filosofi mendalam bahwa segala rintangan, dalam bentuk apa pun, tidak seharusnya menjadi penghalang untuk terus berbuat kebajikan dalam hidup,” Jelas Taufan kepada jurnalis Sabtu (16/11/24).
Dalam perjalanan selama tiga tahun, semangat ini mendorong kami menuliskan sejarah Pacitan dalam bentuk tiga buku literasi sejarah. Buku-buku ini diharapkan menjadi sarana untuk memahami jati diri Wong Pacitan kang Agung. Buku-buku tersebut dirancang sebagai ensiklopedia yang mencakup berbagai aspek kehidupan di Pacitan—dari peradaban manusia purba di Punung, masa abad ke-8 Masehi, hingga abad ke-19 dan 20 Masehi. Dengan format ensiklopedia, buku ini dapat terus diperbarui sesuai penemuan baru terkait situs sejarah di Pacitan, menjadikannya karya yang berkelanjutan.
Isi buku ini mencakup gambaran bumi Pacitan, termasuk situs-situs sakral, adat istiadat, budaya, hingga kuliner tradisional yang pernah ada, baik yang masih lestari maupun yang telah hilang. Buku ini dirancang tidak hanya untuk pembelajaran di sekolah, tetapi juga untuk para orang tua yang ingin mendongengkan warisan sejarah kepada generasi muda.
Kami menyadari buku ini belum sempurna, sehingga kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dr. Agoes Hendriyanto (dosen STKIP PGRI Pacitan dan budayawan), serta Johan P (pegiat seni dan budayawan). Kami juga berterima kasih kepada Indrata Nur Bayu Aji, Bupati Pacitan, atas motivasi dan dukungannya dalam penerbitan buku-buku ini: Ensiklopedia Situs Pacitan: Kota Misteri, Ensiklopedia Lanjutan Situs Pacitan: Kota Misteri, dan Situs Watupatok: Sejarah Pacitan yang Terlupakan dan Dilupakan.
Kolaborasi antara Amat Taufan, S.Sos. (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pacitan), akademisi, dan budayawan telah menghasilkan tiga buku sejarah Pacitan. Semoga Gusti Allah memberikan berkah kepada Bupati Indrata Nur Bayu Aji, seluruh rakyat Pacitan, serta segenap ciptaan-Nya di bumi dan langit.