Jagong 7 Wayang Beber Tawang Alun “Pertarungan Unik Retno Tengarong dan Retna Mindaka”

Jagong 7 Wayang Beber Tawang Alun “Pertarungan Unik Retno Tengarong dan Retna Mindaka”
SHARE

WAYANG BEBER (PRABANGKARANEWS) – Cerita ketujuh sudah mulai timbul adanya konflik saat  Retno Tengarong utusan Prabu Klana Sewandono yang ditolak oleh serahannya oleh Retna Mindaka pihak Dewi Sekartaji yang sangat cinta pada Jaka Kembang Kuning.

Pada cerita ketujuh yang digambarkan dalam gulungan kedua Wayang Beber Tawang Alun, diceritakan keberanian Retna Mindaka yang menerima tantangan dari Retno Tengarong. Kedua wanita tersebut sepakat untuk bertarung guna menyelesaikan perselisihan yang memanas.

Mereka mengenakan pakaian prajurit sebagai simbol kesiapan dan keberanian menghadapi medan pertandingan. Namun, pertarungan ini tidak seperti pertempuran biasa. Alat-alat rumah tangga menjadi senjata mereka, menampilkan sisi unik dari cerita ini.

Baca Juga  Latihan Hadroh Anak-anak Madin Al-Ikhlas Pringkuku, Pacitan Mengisi Waktu Luang dengan Kegiatan Positif

Retno Tengarong dan Retna Mindaka memanfaatkan peralatan dapur, alat tenun, serta wajan yang digunakan sebagai tameng. Suasana tegang meliputi arena pertandingan, di mana kedua tokoh ini menunjukkan kekuatan fisik dan mental yang luar biasa.

Pertarungan tersebut tidak hanya mencerminkan keberanian mereka tetapi juga menjadi simbol kreatifitas dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan. Cerita ini menambah daya tarik Wayang Beber Tawang Alun, mengingatkan penonton akan nilai perjuangan dan inovasi dalam tradisi budaya Nusantara.

Tri Hartanto sebagai pewaris Wayang Beber akan terus berusaha untuk melestarikan dan mengembangkan Wayang Beber Tawangalun yang bercerita tentang perjuangan Panji Inu Kertapati yang berjuang untuk mendapatkan kekasih hatinya Dewi Sekartaji.  Walaupun untuk mendapatkan tidak mudah disebabkan Prabu Kelana Sewandono juga menginginkan Dewi Sekartaji untuk dijadikan permaisuri.

Baca Juga  Presiden Jokowi Tidak Hadiri Kampanye Prabowo-Gibran di GBK

Konflik cerita berujung dengan perang antara kubu Panji Inu Kertapati dengan Prabu Kelana Sewandono.  Akhirnya dimenangkan oleh Panji Inu Kertapati yang akhirnya dirayakan di istana Kediri.