Naga Purba Indonesia Hadapi Ancaman Kelangsungan Hidup yang Kritis

Naga Purba Indonesia Hadapi Ancaman Kelangsungan Hidup yang Kritis
SHARE

PRABANGKARANEWS – Naga Komodo, satwa purba Indonesia, semakin berkurang dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Saat ini diperkirakan hanya tersisa sekitar 3.300 ekor di alam liar. Sejak 2021, IUCN telah secara resmi menetapkannya sebagai spesies terancam punah, menandakan urgensi perlindungan satwa ikonik ini.

Menurut drh. Aji Winarso, mahasiswa doktoral di Universitas Gadjah Mada (UGM), Komodo menghadapi berbagai ancaman yang saling tumpang tindih, mulai dari hilangnya habitat, perkawinan sedarah, perubahan iklim, perdagangan ilegal satwa liar, hingga penyakit zoonosis yang dapat mempercepat kepunahan mereka.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof. Dr. drh. Raden Wisnu Nurcahyo, menekankan pentingnya pendekatan “satu kesehatan, satu kesejahteraan”, dengan menjelaskan bahwa kesehatan manusia, kesejahteraan hewan, dan kelestarian lingkungan saling terhubung erat dalam strategi konservasi, dilansir dari Seasianews Kamis (25/9/25).

Baca Juga  Terharu Melihat Bagaimana TNI Begitu Cintanya pada Ustadz Abdul Somad

Penelitian juga menunjukkan bahwa pariwisata berlebihan, polusi plastik, serta risiko penularan penyakit dari manusia ke Komodo dapat merusak keseimbangan ekosistem rapuh ini. Gangguan tersebut mengancam ketersediaan mangsa utama Komodo—seperti rusa dan kerbau—yang pada akhirnya melemahkan rantai kelangsungan hidup mereka.

Para ahli memperingatkan, tanpa tindakan cepat dan terkoordinasi melalui riset berbasis sains, penguatan kebijakan, serta keterlibatan aktif masyarakat, Indonesia berisiko kehilangan naga terakhirnya. Satwa endemik ini bisa bernasib sama seperti dinosaurus—hanya tinggal dalam catatan sejarah.