Desa Sirnoboyo Dapat BKK Rp100 Juta, Bangun Greenhouse Kawitan “Kampung Winih Tani” untuk Ketahanan Pangan
PRABANGKARANEWS, Pacitan, Jawa Timur — Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan, mendapat angin segar di penghujung tahun 2025. Melalui program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2025, desa ini menerima dana sebesar Rp100 juta telah digunakan untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat melalui pembangunan greenhouse sayuran dan tanaman produktif.
Rencananya, proyek inovatif ini akan dilaunching pada 3 Desember 2025, dan akan dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Pacitan.
Sekretaris Desa Sirnoboyo, Kamim Turmudzi, saat ditemui jurnalis pada Selasa (11/11) menjelaskan bahwa program ini diberi nama “Kawitan, Kampung Winih Tani.” Nama tersebut memiliki makna filosofis yang kuat, yakni menjadi awal mula gerakan masyarakat untuk menanam, memanen, dan menjaga keberlanjutan pangan di tingkat lokal.
“Kami ingin masyarakat Sirnoboyo berdaya dan mandiri dalam pangan. Greenhouse ini bukan hanya untuk sayuran, tetapi juga tanaman produktif lain yang bisa menopang ekonomi warga,” ujar Kamim.
Lebih lanjut, Kamim menuturkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam bidang pertanian telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Momentum panen raya padi tahun ini menjadi bukti keberhasilan gotong royong warga dalam mengelola lahan secara efektif.
“Alhamdulillah panen tahun ini luar biasa. Dari lahan seluas 2.000 meter persegi, kami bisa menghasilkan 35 sak padi. Jika satu sak setara dengan 30 kilogram dan harga beras Rp6.500 per kilogram, maka hasil panen bisa mencapai Rp 6–7 juta,” jelasnya dengan semangat.
Fafa Mnjelaskan bahwa BKK Provinsi Jawa Timur salah satu yang menjadi kriteria yaitu Desa Mandiri Alahamdulillah Sirnoboyo masuk di desa mandiri.
“Program Kawitan Kampung Winih Tani diharapkan menjadi model percontohan ketahanan pangan berbasis masyarakat desa di Pacitan. Melalui sistem pertanian terpadu dan pengelolaan greenhouse, warga dapat memproduksi sayuran segar, memperkuat ekonomi keluarga, sekaligus menjaga ketahanan pangan lokal,” jelas Fafa.
Inovasi ini juga sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendorong desa tangguh pangan dan mandiri secara ekonomi, serta mendukung program Pacitan Sejahtera dan Bahagia melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pertanian.

