Disarpus Karanganyar dan Dosen UNS Lakukan Identifikasi 50 Naskah Kuno di Museum Keris Brojobuwono

Disarpus Karanganyar dan Dosen UNS Lakukan Identifikasi 50 Naskah Kuno di Museum Keris Brojobuwono
Gambar 1. Kunjungan Identifikasi Disarpus Kabupaten Karanganyar ke Museum dan Padepokan Keris Brojobuwono.
SHARE

PRABANGKARANEWS, Karanganyar, Jawa Tengah — Upaya pelestarian warisan intelektual Nusantara kembali digalakkan. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Karanganyar bersama Asep Yudha Wirajaya, dosen Filologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS), melakukan kunjungan identifikasi dan pendaftaran naskah kuno di Museum dan Padepokan Keris Brojobuwono, Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Selasa (11/11/2025).

Museum dan padepokan yang menjadi pusat pelestarian budaya keris dan naskah kuno ini menyimpan sekitar 50 naskah bersejarah, sebagian besar beraksara Jawa. Melalui kegiatan ini, Disarpus Karanganyar berupaya meningkatkan dan mengembangkan budaya literasi daerah sekaligus melindungi warisan tekstual yang menjadi bagian penting dari sejarah kebudayaan Jawa.

Gambar 2. Naskah Lontar Koleksi Museum dan Padepokan Keris Brojobuwono.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik – Bantuan Pengembangan Program Perpustakaan Daerah Tahun 2025, dan akan berlangsung selama tiga hari, mulai Selasa (11/11) hingga Kamis (13/11/2025).

Baca Juga  BPK XI Laksanakan Forum Group Discusion (FGD) Ekosistem Wayang Beber Karangtalun, Pacitan

Pada hari pertama, tim berhasil mendigitalisasi enam naskah, termasuk dua naskah berbahan lontar. Proses digitalisasi dilakukan menggunakan tiga perangkat pemindai dan satu kamera pemindai untuk menjaga kualitas hasil digital dan keutuhan fisik naskah.

Setelah proses pemindaian, tim melanjutkan dengan pencatatan identitas naskah, yang dibantu oleh mahasiswa Sastra Daerah FIB UNS. Pencatatan ini meliputi nomor dan judul naskah, ukuran dan ketebalan, jenis bahan atau kertas, aksara, bahasa, serta sinopsis isi teks.

Salah satu temuan menarik dari proses identifikasi hari pertama adalah naskah lontar yang berisi kisah Perang Bharatayudha. Kondisi fisik naskah tersebut masih tergolong baik dan terbaca, meski terdapat beberapa halaman dengan tinta yang mulai memudar, menyisakan goresan halus tulisan kuno yang sulit dibaca.

Baca Juga  Pacitan Dipercaya Kemenpora, Tuan Rumah Kejuaraan Antar Kampung dan Festival Olahraga Pendidikan

Langkah kolaboratif antara Disarpus Karanganyar dan akademisi UNS ini menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam melestarikan warisan naskah klasik Nusantara, sekaligus memperkaya basis literasi sejarah dan budaya masyarakat Karanganyar.

Penulis: Lutfia Hardiantari dan Putri Aulia Nur Fauziah
Dokumentasi: Mutia Hesti Istiqomah