Megahnya Ritual Larung Sembonyo di Festival Pantai Prigi, Trenggalek
PRABANGKARANEWS.COM || TRENGGALEK – Ritual Larung Sembonyo, yang menjadi acara utama dalam Festival Pantai Prigi di Trenggalek, Jawa Timur, berlangsung dengan meriah. Ratusan, bahkan ribuan, warga berkumpul sejak pagi hingga akhir acara maritim tersebut, yang merupakan tradisi tahunan masyarakat nelayan di sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara.
Konsentrasi utama warga terlihat di dermaga utama Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Prigi yang menjadi titik keberangkatan kapal yang membawa dua tumpeng berukuran besar, buceng lanang, dan buceng wadon.
Mulai dari awal hingga akhir ritual, orang-orang rela berdesakan untuk melihat secara dekat tradisi perikanan ini. Tidak hanya di sepanjang dermaga dan area kolam, banyak orang yang rela naik perahu untuk menyaksikan pelemparan dua tumpeng yang berisi berbagai produk pertanian dan gunungan nasi kuning, disertai dengan lodho ayam dan berbagai jajanan tradisional lainnya ke laut, artikel dikutip dari laman Antaranews.com, Minggu (4/6/2023).
“Ini adalah acara tahunan, ritual tradisional Larung Sembonyo. Ternyata, ketika kita melestarikan tradisi, ada dampak ekonomi,” kata Bupati Trenggalek di panggung Prigi 360.
Ritual Larung Sembonyo kali ini lebih menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena kali ini, acara tersebut dikemas sebagai bagian dari Festival Prigi Carnival.
Arifin berharap bahwa acara budaya ini, yang dikemas sebagai bagian dari festival budaya, dapat menjadi agenda tahunan yang rutin dan berkontribusi pada perekonomian lokal di Trenggalek, khususnya di area pesisir Teluk Prigi.
“Tujuannya, tentu saja, agar ritual Larung Sembonyo menjadi acara menarik, di mana tradisi pemberian laut tetap dilestarikan dan menjadi daya tarik menarik bagi masyarakat lainnya,” katanya.
Ia berjanji bahwa pemerintah daerah akan menambahkan lebih banyak acara seperti ini untuk meningkatkan minat wisatawan yang mengunjungi pantai selatan, terutama mengingat Trenggalek memiliki banyak pantai yang indah. Selain itu, infrastruktur yang sudah ada, meskipun JLS (Jalur Lingkar Selatan) belum mendapatkan izin operasional, akan mendukung upaya ini.
Penyajian ritual Larung Sembonyo bersama Festival Prigi Carnival ini adalah tambahan baru. Oleh karena itu, diharapkan ini dapat menjadi agenda tahunan yang rutin dan berkontribusi pada perekonomian lokal.
“Tujuannya, tentu saja, agar ritual Larung Sembonyo menjadi acara menarik, di mana tradisi pemberian laut tetap dilestarikan dan menjadi daya tarik menarik bagi masyarakat lainnya,” ujarnya.
“Patut diapresiasi apa yang telah dibangun dan kegunaannya bagi masyarakat. Ini merangsang perekonomian, terutama melalui acara dan pertunjukan seperti ini,” tambahnya.
Menurut Mas Ipin, biasanya jumlah kunjungan wisatawan ke Trenggalek sekitar 800.000 orang. Hingga bulan lalu, sudah mencapai 500.000 kunjungan wisatawan per bulan. Jadi, target kita adalah lebih dari 1 juta kunjungan hingga akhir 2023,” katanya.
Festival Pantai Prigi direncanakan berlangsung selama empat hari berturut-turut.
Mas Ipin berharap dapat memperpanjang durasi festival untuk memberikan waktu lebih lama bagi wisatawan untuk tinggal dan menikmati keindahan objek wisata yang ditampilkan.
Dengan demikian, diharapkan ada lebih banyak uang yang berputar dalam perekonomian lokal.
“Tunggu, kami segera meluncurkan kalender acara untuk menyambut Bandara Kediri. Insya Allah, kami akan mengadakan seratus acara festival desa wisata yang akan beriringan dengan berbagai desa wisata di Kabupaten Trenggalek,” katanya
