Hari Santri 2025: Momentum Kebangkitan dan Transformasi Santri Indonesia

Hari Santri 2025: Momentum Kebangkitan dan Transformasi Santri Indonesia
SHARE

PRABANGKARANEWS, PACITAN – Peringatan Hari Santri Nasional 2025 menjadi momentum penting bagi kebangkitan santri di Indonesia. Santri masa kini diharapkan tidak hanya tekun mempelajari kitab kuning, tetapi juga mampu menguasai teknologi, ilmu pengetahuan, dan bahasa internasional sebagai bekal menghadapi tantangan global.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan, Heru Wiwoho, saat membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia dalam Apel Hari Santri Nasional 2025 yang digelar di halaman Pendopo Kabupaten Pacitan.

Dalam amanatnya, Sekda menegaskan bahwa santri harus menjadi pribadi yang berilmu, berakhlak, dan berdaya, dengan tetap menjaga nilai-nilai tradisi pesantren sambil beradaptasi dengan inovasi zaman. Santri diharapkan mampu membawa semangat pesantren ke ruang publik, dunia kerja, hingga ke kancah internasional.

Baca Juga  Saatnya Pendidikan Pacitan Berbenah: Pesan untuk Kepala Dinas Pendidikan yang Baru

“Marilah kita terus berjuang bersama untuk mengawal Indonesia yang merdeka menuju peradaban dunia yang damai dan berkeadaban,” ujar Heru Wiwoho dalam sambutannya.

Kegiatan apel tersebut diikuti oleh ribuan santri dari berbagai lembaga pendidikan dan pondok pesantren se-Kecamatan Pacitan. Sekda Heru Wiwoho bertindak sebagai pemimpin apel, sementara pembacaan Resolusi Jihad dilakukan oleh K.H. Muadz Harist Dimyati, pengasuh Pondok Pesantren Tremas Arjosari.

Sebelum apel dimulai, dilaksanakan pula kirab Panji Resolusi Jihad yang melibatkan para santri dari Arjowinangun menuju Pendopo Kabupaten Pacitan, menandai semangat perjuangan santri dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa.

Selamat Hari Santri Nasional 2025!
Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.