Cenil Jajanan Tradisional Khas Pacitan Jawa Timur

Cenil Jajanan Tradisional Khas Pacitan Jawa Timur
SHARE

Prabangkaranews.com – Pacitan, (19 Februari 2020)- Pacitan merupakan salah satu Kabupaten dengan seribu pesonanya. Tidak hanya pesona wisatanya yang sudah terkenal sehingga menarik wisatawan asing namun juga terdapat santapan  kuliner yang menggugah selera ada di Kabupaten Pacitan. Hal ini tentunya dapat menarik wisatawan untuk menjelajah Kabupaten Pacitan. Dilihat dari pesonanya yang menarik perhatian tentunya tidak dapat dilepaskan dengan wisata kulinernya. Begitu banyak kuliner di Pacitan salah satunya yaitu jajanan pasar.

Perkembangnya zaman,  ditandai dengan banyaknya makanan-makanan siap saji namun jajanan pasar masih memiliki tempat dihati peminatnya.   Seperti,  pada jajanan pasar yang masih ditemui saat ini jajanan pasar cenil.

Jajanan pasar merupakan makanan yang diperjual-belikan di pasar-pasar tradisional, dengan produksinya yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat. Jajanan cenil terbuat dari sari pati ketela kemudian di buat bulatan-bulatan kecil serta diberi pewarna alami kemudian dikukus. Dalam makanan cenil terdapat banyak sekali isiannya diantaranya terdapat kue lopis, jongkong, gethuk dan plenggong yang biasanya diberi gula merah cair dan parutan kelapa untuk mengonsumsinya. Sampai sekarang makanan cenil masih sering kita temui di pasar-pasar tradisional.

Baca Juga  Kapolda Banten Sah Menjadi Dewan Pembina Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten

 “Saat ini cenil masih sering dicari oleh masyarakat, terbuat dari sari pati ketela kemudian dikukus, dicampur dengan gula merah cair dan parutan kelapa,” tutur Mbah Bonaten pedagang di Pasar Arjowinangun.

Cenil pada zaman dahulu merupakan makanan alternatif bagi masyarakat Kabupaten Pacitan karena pada saat itu masyarakat Pacitan yang tengah mengalami kelangkaan bahan baku beras. Sehingga masyarakat mengolah makanan yang terbuat dari  ketela menjadi makanan yang disebut dengan “cenil”. Cenil merupakan makanan tradisional yang asal katanya dari kata “centil”, karena warnanya yang begitu menggoda sehingga dapat menambah gairah atau minat untuk mengonsumsinya.

Proses pembuatan cenil cukup rumit,  terbuat dari pati ketela, tepung kanji, garam, gula,parutan kelapa. Pertama-tama campurkan 50 gr tepung kanji dengan 60 ml air, sisihkan. kemudian campur  sisa air dengan garam dan rebus dan  lalu masukan adonan tepung kanji, aduk sampai mengental, masukan sisa tepung kanji pada adonan, aduk terus, sampai merata. Lalu adonan dibagi menjadi tiga bagian. Berikan tiga warna, merah, hijau dan kuning dan aduk sampai warna merata. Ambil satu sendok makan setiap adonan kemudian buat bentuk bulat-bulat. Kemudian bulatan tadi dimasukan ke dalam rebusan air mendidih sampai mengambang. Kemudian guling-gulingkan dalam parutan kelapa yang sudah diberi garam. Dihidangkan dengan taburan gula merah yang di lelehkan.

Baca Juga  Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab Menerima Penghargaan K3 Tingkat Jatim

Cenil dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menggemari makanan dengan bahan dasar ketela ini. Jajanan cenil biasanya dapat dinikmati ketika bersantai bersama keluarga atau dengan teman yang dapat menambah suasana menjadi lebih hangat.

Jajanan cenil dapat dengan mudah kita temui di sejumlah pasar-pasar tradisional mulai jam 7 pagi hingga jam 3 sore dengan harga yang murah tentunya. Mulai dari Rp 3.000,- hingga Rp 5.000,- sudah kita dapatkan jajanan pasar yang enak, nikamat, yang begitu melegenda di lidah masyarakat. Selamat Menikmati !! (Oleh Tyan W/Pacitan/ tyanary.widyastuti12@gmail.com)