Jurnalis dalam Derasnya Aliran Berita Elektronik Media Massa

Jurnalis dalam  Derasnya Aliran Berita  Elektronik Media Massa
SHARE

Prabangkaranews.com – Pacitan – Menjadi seorang jurnalis tidak mudah.  Banyak yang tidak membayangkan dalam mencari berita dari sumber terpercaya membutuhkan sumber biaya.  Setelah menjadi berita menjadi sebuah masalah.  Hal ini yang harus direnungkan bagi jurnalis yang sebenarnya profesi yang sangat mulia.  Pesan yang ditulis dalam bentuk teks di media massa elektronik yang telah melalui proses verifikasi menjadi sumber berita yang dipercaya.

Kebebasan untuk berbagi informasi secara efektif memberikan kebebasan untuk berbagi informasi yang salah dan disinformasi  dan itu dapat menetralisir berita-berita penting, membingungkan wacana publik, dan menghalangi pembuatan kebijakan yang efektif (Tara Susman-Peña, Mehri Druckman, and Nina Oduro, 2020: 8). Hal inilah yang menjadi penting profesi seorang jurnalis.

Baca Juga  Ringkasan Buku Denny JA: Renungan Peradaban

Seorang jurnalis  diharuskan untuk mematuhi kode etik sebagai seorang jurnalis.

Society for Professional Journalists telah mengembangkan kode etik untuk jurnalis yang dimaksudkan untuk bersifat universal. Berikut ini adalah empat pilar utamanya dalam kegiatan jurnalisme.

Pertama, mencari kebenaran dan melaporkannya.

Prinsip ini membuat jurnalis mencari dan dengan jelas menyajikan fakta-fakta penting yang relevan. Mereka harus memberikan konteks fakta, menjelaskannya dengan baik, dan mendapatkan fakta dari sumber aslinya. Wartawan juga harus memberikan informasi sebanyak mungkin tentang sumber-sumber itu.

Kedua, berusaha meminimalkan bahaya.

Jurnalis berusaha menyajikan kebenaran sambil menghindari bahaya bagi individu.

Ketiga, bertindak secara independen.

Jurnalisme independen adalah standar jurnalisme tertinggi. Ini berarti bahwa jurnalis tidak dibayar untuk secara khusus melaporkan satu sudut pandang atau mendukung sesuatu kecuali apa yang mereka tulis diidentifikasi dengan sangat jelas sebagai pendapat.

Baca Juga  Idul Adha, Ketua KPK H. Firli Bahuri; Momentum Bagi Kebangkitan Umat Melawan Perilaku Koruptif

Keempat, bertanggung jawab dan transparan. 

Jika seorang jurnalis melakukan kesalahan, itu adalah tanggung jawab jurnalis (dan tanggung jawab organisasi berita-nya) untuk mengakui dan memperbaikinya. Jurnalisme profesional tidak bisa salah, tetapi ia berupaya dengan tulus dan keras untuk menemukan dan melaporkan kebenaran.

Namun, hari ini, siapa pun yang memiliki akses digital dapat menghasilkan atau menyampaikan informasi apakah mereka telah melakukan upaya untuk memverifikasi atau melaporkannya secara adil, sesuai dengan standar jurnalistik profesional. Inilah tantangan berita yang semakin hari semakin banyak.  Mana yang benar mana yang tidak benar. (redaksi/AHy)

Sumber: Tara Susman-Peña, Mehri Druckman, and Nina Oduro. (2020). Fighting Misinformation Digital Media Literacy Course Guidebook. The Great Course. The Teaching Company, 2020 Printed in the United States of America

Baca Juga  PERGERAKAN SMSI UNTUK PERS INDONESIA