Bupati Pacitan Indartato; “Pelajaran Sang Penjual Pecel”

Bupati Pacitan Indartato;  “Pelajaran Sang Penjual Pecel”
SHARE

PRABANGKARANEWS.COM || PACITAN – Selalu ada kisah di balik kunjungan kerja Bupati Indartato keberbagai desa di wilayah Kabupaten Pacitan. Tidak hanya unik dan menarik namun kisah kisah tersebut syarat pesan.

“Saya dulu pernah hampir seharian berjalan kaki dari Petungsinarang menuju Bandar”, tutur Indartato memulai ceritanya dihadapan warga dan tokoh masyarakat Desa Petungsinarang, Senin (24/11/2020).

Demikian bupati Indartato mengawali kisahnya disela rangkaian agenda “Tilik Warga” di wilayah Kecamatan Bandar. Di Kecamatan dengan potensi agropolitan itu, rangkaian nostalgia seakan kembali terurai kala sang pemimpin menginjakkan kaki di Desa Petungsinarang.

Bukan asal cerita, kisah ini bermula saat Indartato masih menjadi PNS di era Bupati Soedjito ditahun 1978 an. Kala itu Indartato berkesempatan mengikuti agenda kerja bupati ke wilayah Bandar. Rombongan bupati terpaksa melalui jalur Nawangan karena jalur Grenjeng-Bandar waktu itu belum sempurna untuk kendaraan.

Baca Juga  Sinar Senja di Pantai Soge Pacitan, Jawa Timur Indonesia

“Waktu itu Pak Djito (Bupati) dawuh bagaimana caranya jalur Grenjeng dapat mudah dilalui kendaraan agar cepat sampai Bandar”, kenang Indartato.

Dari “dawuh” bupati tersebut Bupati Indartato nekat melakukan ekspedisi kecil melalui jalur Grenjeng menuju Bandar. Dan benar saja, sulitnya medan membuat perjalanan berlangsung hampir seharian. Saat melintas di Desa Petungsinarang Indartato dan seorang rekan istirahat di warung kecil penjual dawet dan lonthong pecel. Dari percakapan singkat dengan pemilik warung tersebut ada pelajaran luar biasa yang menurut Indartato sangat mulia.

Kala itu Bupati Indartato menyampaikan wacana pembangunan jalan Grenjeng- Bandar yang kemungkinan akan menggusur mata pencahariannya. Tak disangka jawaban pemilik warung sungguh bijak dan membuatnya terkesima.

Baca Juga  Ronny Wahyono-Wahyu Saptonohadi Lolos Verifikasi Berkas, Siap Jalani Tahap Lanjut Pilbup Pacitan 2024

“Mboten nopo nopo penting anak putu kulo saget kepenak (tidak apa apa yang penting anak cucu saya dapat menikmatinya)”, kisahnya.

Sayang, Bupati Indartato lupa menanyakan nama dan alamat si pemilik warung.  Dan terbukti, ketika jalur Grenjeng dapat mudah dilalui kendaraan semua dapat terakses dengan cepat dan mudah.