Kawasan Tebing Sangen Sukoharjo, Pacitan, Jawa Timur
PRABANGKARANEWS.COM || PACITAN – Pacitan dengan bukit kapurnya mempunyai daya tarik tersendiri dengan berbagai pesona pantai, sungai, goa, bukit kapurnya mulai dari Kecamatan Donorojo sampai Kecamatan Sudimoro. Salah satu yang sedang dikerjakan oleh Pokdarwis (Kelompok sadar wisata) yang merupakan himpunan masyarakat Dusun Prambon Desa Sukoharjo, berjuang agar konsep Desa Wisata pertama di Pacitan segera terwujud, kepada jurnalis Prabangkaranews di lokasi Desa Wisata Tebing Sangen, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Minggu (15/11/2020).
Yoyok yang merupakan anggota kelompok Pokdarwis, bersama dengan temannya Dona dan Ilham , Desa Wisata Bukit Sangen yang telah dirintis kurang lebih 3 bulan yang lalu mengelola tanah yang berada di RT 03, Dusun Prambon, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan.
“Kebanyakanan lahan yang dikelola oleh Pokdarwis, hak milik pribadi luasannya yang bisa dikelola kisaran 4 Ha. Namun demikian ada, tanah iringan tanah punya desa namun pengelolaannya diserahkan ke warga namun statusnya sebagai hak guna, sekitar kurang lebih 1 ha. Hak iringan atau biasa disebut jaman dulu sebagai upah kulen yang kebanyakan sudah meninggal namun bisa diwariskan kepada anak-anaknya, namun tidak bisa dijual belikan. Jumlah warga yang mempunyai hak kulen sekitar 15 orang, ” ujar Yoyok.
“Pokdarwis untuk saat ini kelompok secara informal dari kelompok masyarakat di Dusun Prambon dengan perjanjian secara lisan. Masyarakat Prambon juga ada yang berjualan sego brekat dan jajanan tradisional lainnya pada hari Sabtu dan Minggu dengan perjanjian dengan pengelola Pokdarwis jika hari Sabtu dan Minggu iuran untuk pengelolaan Rp.5.000,- sampai Rp.10.000,-. Namun jika cuaca tidak mendukung bisanya dibebaskan dari iuran kepada pengelola Pokdarwis, “tegas Yoyok.
Kelompok Pokdarwis juga telah mengembangkan Kawasan Tebing Sangen dengan membangun Mushola, toilet, persewaan sepeda ke lokasi wisata tujuan yaitu Bukit Sangen yang jaraknya 100 meter dari pusat kuliner warga. Jika hjannya sangat deras saudara bisa menikmati pesona Grojokan Bukit Sangen. Namun pada saat tidak hujan debit airnya sangat kecil. Pusat kuliner yang akan memanjakan pengunjung dengan harga terjangkau sangat representatif sambil Gowes bisa mampir untuk menikmati suasana tebing Sangen Sukoharjo, Pacitan.
Jumlah pengunjung pada hari Sabtu sekitar 200 orang, sedangkan harus Minggu jumlahnya bisa mencapai 300 pengunjung yang umumnya berasal dari pengunjung lokal sambil Gowes mampir di Bukit Sangen. Masyarakat yang berkunjung belum ditarik tarif masuk hanya disediakan kotak infak untuk pembangunan Mushola kawasan wisata Tebing Sangen.
“Mudah-mudahan pemerintah Desa dan Kabupaten Pacitan bisa memfasilitasi terutama untuk memformalkan dari Pokdarwis sehingga mempunyai Badan Hukum. Dengan mempunyai Badan Hukum akan bisa mengelola Pokdarwis ke depan agar lebih maju terutama bisa mewujudkan Desa Wisata Tebing Sangen dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal Desa Sukoharjo Pacitan yang dulu sebagai cikal bakal dari Kabupaten Pacitan, “ujar Yoyok.
Jika ada orang lain datang, terutama harus ijin ke Pokdarwis. Jika mau berinvestasi harus ijin harus sesuai dengan konsep Desa Wisata Bukit Sangen Desa Sukoharjo, Pacitan.
Untuk perjanjian dengan pemilik lahan kebanyakan minta dikelola kelompok, sistemnya bagi hasil, konsepnya desa wisata, bertujuan untuk memunculkan kembali ketradisional Desa Sukoharjo yang sudah hilang, berpadu konsep agrowisata. Alhamdulillah untuk jalan ke lokasi akan segera mendapatkan bantuan berupa Rabat Jalan dan Penerangan lampu ke lokasi wisata. Adanya pembangunan infrastruktur ini semoga bisa digunakan untuk pengembangan kawasan Tebing Sangen Sukoharjo Pacitan lebih baik lagi.
“Pokdarwis Pada Pemerintah Daerah kabupaten Pacitan dukungan menjebatani kawasan Tebing Sangen ini untuk bisa lebih baik itu lagi. Agar kelompok Pokdarwis menjadi kuat supaya dilakukan pendampingan agar benar-benar bisa mengelola dengan baik ke depannya, ” ujar Yoyok.