Cerita Usaha Turun-temurun Pengrajin Janggelan dari Madiun

Cerita Usaha Turun-temurun Pengrajin Janggelan  dari Madiun
SHARE

PARABANGKARANEWS.COM || MADIUN – Cincau hitam atau janggelan banyak dicari orang selama bulan Ramadan. Tak dipungkiri, aroma dan rasanya yang khas bisa menyegarkan tenggorokan setelah berpuasa seharian. Salah satu pembuat janggelan di Kabupaten Madiun adalah Winarso, dikutip dari istagram  pemkabmadiun Rabu (30/3).    

Usahanya ini sudah turun temurun dari 3 generasi dan masih mempertahankan cara pembuatan dengan teknik tradisional.

Janggelan buatan Winarso sudah didistribusikan sampai luar daerah Madiun. Uniknya, ia tidak pernah mendistribusikan sendiri, melainkan para pembeli langsung mendatangi rumah produksinya. Saat hari biasa, pabrik janggelan milik Winarso hanya mmeperkerjakan dua orang.

“Jumlah pekerja akan bertambah dua kali lipat saat bulan puasa. Di bulan Ramadan, produksi janggelan meningkat hingga 4 kali lipat. “Satu ember besar harganya Rp 40.000, kalau ember kecil kita jual Rp 20.000,” ujar Winarso.

Baca Juga  Pj Bupati Madiun Dianugerahi Penghargaan Nasional untuk Program Transmigrasi

Perlu diketahui, janggelan kaya akan serat serta berkhasiat untuk mencegah panas dalam. Tingginya serat dalam hasil olahan janggelan juga diyakini bisa mencegah gangguan pencernaan dan menurunkan tekanan darah tinggi. (AH)