Dukung Percepatan Swasembada Gula, PETEBU Madiun Adakan Sarasehan Bersama Petani Tebu
PRABANGKARANEWS.COM || Madiun – Guna mendukung percepatan swasembada gula nasional, PETEBU ( Petani Tebu Bersatu) Madiun mengadakan Saresahan dengan para petani tebu yang berada di wilayah Madiun, dengan menghadirkan narasumber ketua PETEBU, Ir.Mappanai Lewa yang didampingi sekjend Adip Prambudi,SE serta jajaran pengurus pusat. Kegiatan berlangsung di lapangan, Desa Nglandung Sabtu,(28/11/2022)
Sudah menjadi masalah klasik bahwa petani tebu dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang tak kunjung usai, diantaranya masalah harga gula, transparansi pabrik gula, budidaya tanaman, dan rendahnya kesadaran berorganisasi.
Saresehan ini bertujuan untuk mencari solusi dalam memperbaiki tata kelola industri gula baik hulu- ke hilir guna menuju target swasembada gula konsumsi 2025 serta peningkatan kesejahteraan petani tebu.
Sebelum Sarasehan dimulai para tamu undangan disambut dengan pertunjukan atraksi pencak silat dari PSHW dan hiburan orgen tunggal.
Dihadapan 500 peserta saresehan dari berbagai wilayah dikecamatan Geger yang didominasi petani tebu, ketua PETEBU, Ir.Mappanai Lewa menyampaikan bahwa saresehan ini bertujuan membangun kebersamaan,bersatu dalam mensukseskan swasembada gula yang dicanangkan oleh pemerintah dengan target sampai tahun 2025.
Dimana para petani tebu khususnya bertekad untuk meraih kedaulatan pangan disektor komoditas gula serta mengangkat kembali kesejahteraan petani gula.
Acara sarasehan berlangsung tertib dengan dialog interaktif antara petani tebu dengan narasumber. Berbagai keluhan dan masukan pun disampaikan petani tebu,guna mengatasi masalah yang dihadapi.
Mappani Lewa mengajak para petani tebu di Madiun untuk berjuang dalam wadah PETEBU, sehingga lebih memiliki kekuatan dalam mengurai permasalahan yang dihadapi para petani tebu.
” Mari bergabung di PETEBU guna berjuang bersama-sama. Permasalahan hanya bisa diselesaikan dengan cara bersama-sama, kami siap mendampingi,” ujar Mappani Lewa.
Ir.Mappani Lewa ketua PeTebu pusat menjabarkan berdasarkan data statistik BPS negara kita masih defisit gula 850 ribu ton.Oleh karena itu PeTeBu hadir sebagai wadah bagi petani tebu untuk memberikan kebangkitan semangat bagi petani tebu untuk bisa meningkatkan produktifitasnya.
“Berdasarkan data statistik BPS kita masih defisit gula konsumsi 850 ribu ton,” ungkap Lewa.
Menurut Lewa,seiring kebijakan baru dengan adanya kolaborasi beberapa PTPN menjadi satu untuk fokus di pengelolaan gula yang dapat menjadi harapan bagi petani tebu guna meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan petani tebu.
“Melalui wadah PeTebu ini apa yang menjadi kendala- kendala bagi petani tebu bisa bersama- sama dicari solusinya,”ungkap
Lewa melihat potensi petani tebu di wilayah Madiun ini potensial untuk terus dikembangkan selain itu para petani tebu di Madiun punya semangat yang tinggi, sehingga kita berupaya berbagai informasi bagaimana progam kebijakan pemerintah untuk swasembada gula bisa diraih.
Selain itu dirinya berharap juga tentang pemenuhan kebutuhan dasar petani tebu yaitu pupuk untuk tidak di batasi,dan di sesuaikan dengan kebutuhan luasan lahan garapan petani.Ambil contoh saja selama ini petani tebu dalam satu hektarnya membutuhkan banyak pupuk yang hitungannya menaikan produksi, seperti penggunaan Urea sampai 400Kg( 8 sak), Ponska dimana petani tebu dibatasi luasan hanya2,5 Ha sehingga ada petani yang mempunyai luasan lahan garapan 5-10 Ha ini kesulitan dalam perolehan pupuk dan selain itu dengan HPP yang Rp.11500, berharap ada kenaikan harga lagi dengan pertimbangan produsen dan konsumen.
“Kebutuhan pupuk non subsidi berdasarkan luasan yang digarap,jangan dibatasi, Selain itu ada kenaikan harga dari HPP dengan pertimbangan produsen dan konsumen,” pungkas Ir.Mappanai Lewa, Sabtu(28/11).
Dalam Saresahan tersebut DPP PETEBU membagikan santunan bagi kaum duafa, anak yatim serta pembagian sembako dan doorprize.Juga dikukuhkan kepengurasan DPW PETEBU Jawa Timur, yang ketuai oleh Agus Purwanto, S.Pd. Sekretaris A.Khotamil Anam( gus Anam),Bendahara, Suroto.( ing)