[LIVE STREAMING] Hari Kedua Festifal Kethek Ogleng Pacitan 2023
PRABANGKARANEWS ||BPK XI – Tarian Kethek Ogleng Pacitan adalah salah satu Warisan Budaya Tak Benda yang telah diakui dan didaftarkan pada tahun 2019 dengan nomor registrasi 201900988. Tarian ini memiliki akar sejarah yang dalam dan memiliki nilai budaya yang kuat bagi masyarakat Jawa, khususnya di Kabupaten Pacitan.
Sejarah tarian Kethek Ogleng ini bermula dari inspirasi Sutiman, seorang pencipta seni yang tinggal di sekitar hutan Pacitan. Sutiman sering melihat tingkah laku lucu seekor kera di hutan sekitar tempat tinggalnya. Tingkah laku unik binatang primata tersebut menghibur dan menginspirasi Sutiman. Ia merasa jika ia bisa menirukan gerakan dan tingkah kera tersebut, ia dapat menghibur orang lain. Inilah awal mula terciptanya tarian Kethek Ogleng.
Dalam pertunjukan tarian Kethek Ogleng, penari mengenakan kostum yang khas menyerupai monyet, lengkap dengan hiasan kepala yang mirip wajah monyet, bulu-bulu berwarna cokelat atau hitam, dan ekor panjang ala monyet. Kostum ini sangat penting karena membantu penari untuk menghidupkan karakter monyet dalam pertunjukan. Musik pengiring tarian biasanya menggunakan alat musik tradisional Jawa seperti gamelan dan kendang. Iringan musik yang riang dan penuh semangat menciptakan atmosfer yang cocok untuk menggambarkan keceriaan dan kelincahan para penari.
Namun, tarian Kethek Ogleng bukan hanya sebuah pertunjukan seni semata. Ia juga memiliki makna dan nilai budaya yang dalam. Tarian ini mencerminkan sifat ceria, lincah, dan kebersamaan, seperti yang terlihat pada kelakuan para monyet yang hidup bersama dalam hutan. Selain itu, tarian ini juga mengandung pesan penting tentang keharmonisan alam dan lingkungan, mengingat monyet adalah bagian dari ekosistem yang harus dilestarikan.
Tarian Kethek Ogleng telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Pacitan. Sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia, tarian ini memerlukan upaya pemeliharaan dan pengembangan yang berkelanjutan. Festival Tari Kethek Ogleng adalah salah satu wadah yang digunakan untuk menjaga dan memperkenalkan warisan budaya ini kepada generasi muda dan masyarakat secara lebih luas. Melalui festival ini, harapannya tarian Kethek Ogleng akan terus lestari dan menjadi sumber kebanggaan bagi masyarakat di Kabupaten Pacitan. Selain itu, festival ini juga diharapkan dapat menarik minat dan apresiasi dari wisatawan dan pengunjung dari luar daerah, yang pada gilirannya dapat memberikan dampak positif pada pariwisata lokal.
Dengan demikian, tarian Kethek Ogleng Pacitan bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tetapi juga simbol keberagaman budaya Indonesia dan komitmen untuk melestarikan warisan budaya yang berharga ini. (*)