Pacitan Kota Misteri; “CITUS GUNUNG GANJURAN” Katipugal

Pacitan Kota Misteri; “CITUS GUNUNG GANJURAN”  Katipugal
SHARE

PRABANGKARANEWS || PACITAN – BISMILLAH “; “Salam Literasi”; “Pacitan Kota Mistis”. “CITUS GUNUNG GANJURAN”. Terletak di Desa Katipugal, Kecamatan Kebonagung, Pacitan, gunung ini diperkirakan berasal dari abad ke-13 hingga ke-14 M. Gunung tersebut membentuk segugusan menjorok ke tepi pantai, membentuk semenanjung bernama Ganjuran. Ganjuran diartikan sebagai daerah yang memiliki konotasi sakral, tempat di mana kepercayaan lokal menyatakan adanya energi supranatural yang kuat. Gunung ini memiliki gua tempat orang-orang melakukan pertapaan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Tidak sembarang orang berani masuk ke kawasan ini karena takut akan dampak negatifnya. Gunung Ganjuran dianggap sebagai tempat berkumpulnya para jin dan makhluk halus dalam suatu pasar besar yang hanya dapat dilihat oleh mereka yang mempercayainya. Pada malam hari, terdengar suara-suara seperti pasar ghaib yang ramai dengan tawar-menawar. Wilayah ini juga dianggap sebagai tempat orang-orang membuang pusaka yang dianggap membahayakan pemiliknya.

Baca Juga  Survei Indikator Politik Indonesia; Kepercayaan Publik Terhadap Polri Meningkat Menjadi 76,4 Persen

Gunung Ganjuran diyakini memiliki penghuni berupa seekor kodok besar, yang konon merupakan jelmaan dari manusia yang telah bertapa hingga mencapai tingkat spiritual tertentu. Meskipun terdapat cerita misterius, wilayah ini memiliki pemandangan indah yang seperti lukisan alam mistis tiga dimensi. Meski demikian, akses ke wilayah ini dianggap terlarang bagi mereka yang tidak mengenalnya, dan masyarakat setempat pun cenderung enggan mendampingi orang asing masuk ke kawasan tersebut.

Semoga berkah dari Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai, melindungi keluarga, rakyat, dan menjadi penerus perjalanan hidup yang diridhai oleh Nabi Muhammad. Selamat menikmati keindahan bumi dan langit yang dipenuhi misteri ini.

Pewarta: Amat Taufan

Baca Juga  Marhaban ya Ramadan, DPW LPPKI DKI Jakarta Harapkan Kebutuhan Pokok Kebutuhan Ramadan Stabil

Editor: M Rafid