Tradisi Kerapan Sapi Brujul di Kota Probolinggo: Perlombaan Sawah Berlumpur Berkembang dari Kebiasaan Petani
PRABANGKARANEWS || BPK_XI – Kerapan Sapi Brujul di Kota Probolinggo merupakan tradisi serupa dengan kerapan sapi di Madura, namun dengan ciri khasnya sendiri.
Tradisi ini bermula dari kebiasaan petani yang menggunakan sapi untuk membajak sawah sebelum menanam padi, yang dilakukan di sawah yang telah dibanjiri air hingga penuh dan berlumpur.
Awalnya, tradisi ini hanya merupakan kegiatan sehari-hari para petani untuk mengusir kejenuhan, namun kemudian berkembang menjadi hobi baru yang dijadikan perlombaan antar petani setiap musim tanam padi tiba, dikutip dari istagram BPK_XI Kamis (8/2/24).
Perlombaan ini awalnya tidak memberikan hadiah untuk pemenangnya, karena tujuannya hanya untuk bersenang-senang dan ungkapan rasa syukur kepada pencipta yang dirayakan bersama-sama.
Namun, terdapat ketentuan bahwa si Joki harus mengenakan udheng (ikat kepala) khas Probolinggo. Tradisi ini menunjukkan adaptasi dan perubahan dari kegiatan sehari-hari menjadi acara budaya yang dihargai dan dinikmati oleh masyarakat setempat. (Foto: Holidatus Sadida)