Bupati Ponorogo Targetkan Bisa Mengurangi Kemiskinan Ekstrem sampai 0 % tahun 2025

Ekonomi Ponorogo tahun depan diproyeksikan tumbuh sekitar 5,4 persen dari angka tahun ini di kisaran 5,14 persen. ‘’Ketika semua sektor sudah berjalan dengan baik, saya optimistis perekonomian terus tumbuh.
Angka yang disebut Kang Bupati itu cukup realistis karena target tingkat pertumbuhan ekonomi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Ponorogo 2021-2026 akan finish di angka 5,6 persen. Bahkan, Kang Bupati berani pasang target menekan angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen pada 2025 mendatang karena tidak menghendaki warganya miskin permanen.
‘’Apapun yang terjadi orang miskin tidak boleh selalu miskin, nah ini PR (pekerjaan rumah) yang harus kita pikirkan bersama sama,’’ terangnya sembari tidak memungkiri bahwa kemiskinan di Ponorogo saat ini masih tersisa sekitar 9,53 persen. Kang Bupati tak lupa kembali memaparkan visi, misi, dan tema pembangunan Kabupaten Ponorogo yang mengusung semboyan Harmonis, Elok, Bergas, Amanah, Takwa (HEBAT).
Tidak ketinggalan Nawa Darma Nyata sesuai janji politiknya. Pun, fokus pembangunan tetap memprioritaskan sektor pertanian yang mendukung industri pariwisata dengan sokongan peningkatan infrastruktur yang berkelanjutan. ‘’Saya menginginkan penerimaan PAD (pendapatan asli daerah) dari pariwisata mencapai satu triliun rupiah.
Pembangunan Monumen dan Museum Reog yang akan menjadi episentrum (pusat perhatian) wisatawan di Ponorogo sudah mencapai 60 persen. Target PAD satu triliun bukan tidak mungkin tercapai,’’ tegasnya. Menurut Kang Bupati, sektor pertanian tetap menjadi prioritas karena mayoritas penduduk Ponorogo adalah petani.
Selain itu, nyaris sepertiga luas Ponorogo terdiri dari lahan pertanian. Sementara itu, tingkat kunjungan wisatawan yang meningkat pesat bakal menggerakkan roda perekonomian termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah.
Dalam musrenbang yang diikuti berbagai elemen masyarakat itu juga ditunjukkan indikator capaian pembangunan selama ini. Mulai nilai tukar petani, pertumbuhan ekonomi, indeks gini, indeks pembangunan manusia, persentase kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, indeks disparitas wilayah, dan indeks reformasi birokrasi. Angka-angkanya sudah melampaui target. (kominfo/win)