Serunya Kegiatan KKN 83 UNS, Proker Pengembangan Kreativitas Anak di Kelas VI MIN 2 Wonogiri

Serunya Kegiatan KKN 83 UNS, Proker Pengembangan Kreativitas Anak di Kelas VI MIN 2 Wonogiri
SHARE

PRABANGKARANEWS, Wonogiri, Indonesia – 19 Februari 2024 – Mahasiswa KKN Membangun Desa Universitas Sebelas Maret sukses menyelenggarakan program kerja “Pengembangan Kreativitas Pada Anak” yang inti dari kegiatan ini adalah model pembelajaran berbasis digital di MIN 2 Wonogiri. Gawai merupakan sebuah alat elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi khusus. Seiring berkembangnya zaman, gawai dapat dijadikan sebagai media pembelajaran berbasis teknologi.

Mencari sumber belajar, wawasan baru bisa, dan berbagai informasi secara luas sangat bisa menggunakan gawai. Pada kenyataanya masih banyak dalam penggunaan gawai secara tidak bijak, contohnya pada anak-anak biasanya terlalu asik dengan dunia gawai nya, mereka lupa akan kebutuhan pokok anak, yaitu belajar dan bersosialisasi dengan benar dikehidupan.

Bahkan tidak jarang anak menjadi cenderung lebih asik dengan gawai daripada mendengarkan perintah orang tua. Selain itu seringkali ada yang marah jika diganggu ketika sedang asik bermain. Itulah salah satu bentuk kecanduan anak-anak terhadap gawai yang dimilikinya.

Baca Juga  Seimbangkan Logika dan Emosi: Menghargai Kualitas Pendidikan yang Holistik

Mahasiswa KKN UNS berharap dengan mengadakan suatu kegiatan dalam rangka pengembangan kreativitas anak melalui model pembelajaran berbasis digital dapat membantu mengarahkan anak-anak untuk dapat menggunakan gawai mereka dengan bijak dan bertanggung jawab. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa kelas VI di MIN 2 Wonogiri.

Ketua tim KKN Kelompok 83, Afrizal Aqila Fathin menjelaskan, kepada jurnalis Jun’at (15/3/24) mahasiswa ingin mengajarkan kepada anak-anak MIN 2 Wonogiri khususnya siswa kelas VI agar dapat memanfaatkan penggunaan gawai untuk media belajar dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya. “Handphone adalah teman yang baik, akan tetapi bisa saja menjadi musuh yang sangat jahat. Gunakanlah hp dengan bijak dan bertanggung jawab, restu orang tua menjadi faktor penting. Jangan sampai penggunaan hp malah menyakiti diri sendiri apalagi orang lain,” ucapnya.

Baca Juga  Babinsa Koramil 1011-06/Palingkau Mendampingi Penyaluran BLT Tahap V Ta. 2021

Salah seorang guru, Pak Sidiq Nurdin, mengatakan mengingat kondisi zaman sekarang yang serba canggih mayoritas anak-anak sudah banyak yang menggunakan gawai, namun dalam keseharian masih belum efektif karena banyak yang bermain game, media sosial, dan hanya sedikit untuk mencari informai yang penting bagi mereka. “Dengan penggunaan yang tepat, gawai dapat menjadi media yang sangat luas dalam mencari ilmu, kami berharap anak-anak kelas VI MIN 2 Wonogiri dapat bijak dalam menggunakan gawai untuk menggali informasi untuk belajar dan tidak terjerumus ke hal yang kurang baik,” ucapnya.

Kepala Sekolah MIN 2 Wonogiri, Muh Ali Mabruri, menyebut maraknya konten negatif yang muncul pada internet membuat perlunya pengawasan dan pengarahan dalam penggunaan gawai dan nantinya dapat bermanfaat untuk kehidupan kita.

“Ini bertujuan untuk menjaga anak-anak agar tidak terdampak buruknya penggunaan gawai seperti membuka konten negatif, pudarnya kreativitas karena kebanyakan bermain game, serta ancaman cyberbullying yang bisa saja terjadi,” ungkapnya.

Baca Juga  Dua WNA Asal Malaysia, Dideportasi Imigrasi Perak

Dengan adanya kegiatan ini, para mahasiswa KKN UNS kelompok 83 berharap dengan diadakannya kegiatan pengembangan kreativitas anak ini, para siswa kelas VI di MIN 2 Wonogiri bisa memanfaatkan gawai dengan lebih bijak sebagaimana mestinya. Kegiatan ini diharapkan juga bisa memberikan pandangan kepada para siswa bahwa dalam menangkap informasi di gawai perlu dipilah dan dicermati dengan baik.

Selain itu, dalam menggunakan gawai siswa juga bisa memanfaatkan sebagai media belajar yang sangat luas dan akurat. Era digital saat ini memposisikan gawai mempunyai peran yang cukup banyak pada kehidupan sehari-hari. Dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh para siswa nantinya bisa meraih prestasi kelak kedepannya dan tidak terjerumus dalam dampak negatif yang bisa muncul dari gawai itu sendiri.

Pewarta: Afrizal Aqila Fathin-Mahasiswa UNS Surakarta