Pembagian Ijazah di SMP Negeri 3 Kalipuro: Langkah Awal Menuju Masa Depan

PRABANGKARANEWS || Sesuai instruksi Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, pembagian ijazah untuk siswa kelas IX tahun ajaran 2023-2024 dilaksanakan serempak di seluruh SMP negeri dan swasta di Banyuwangi pada Rabu, (19/6/24). Metode pembagian bervariasi, ada yang di sekolah dengan kehadiran orang tua dan ada yang tanpa orang tua, serta ada yang diantar langsung ke rumah siswa.
SMP Negeri 3 Kalipuro, yang dikenal sebagai “spentikal,” melaksanakan kegiatan pembagian ijazah pada pukul 10.00 WIB, setelah acara talk show tentang bahaya rokok dan narkoba yang diselenggarakan bekerja sama dengan Puskesmas Kelir, Kalipuro. Proses pembagian ijazah di spentikal berjalan lancar. Dari 44 siswa, 40 telah menerima ijazah mereka dalam acara yang berlangsung sesuai rencana. Empat siswa belum menerima ijazah karena berada di luar kota dan belum melakukan cap tiga jari. Ijazah mereka akan diantarkan oleh wali kelas bersama bagian kesiswaan pada hari Kamis.
SMP Negeri 3 Kalipuro, yang dikenal masyarakat sebagai sekolah negeri dengan rasa pondok pesantren, tidak hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa. Kepala Sekolah Dwi Hindarti Lasmisari, S.Pd, menekankan pentingnya pendidikan lanjutan meskipun berasal dari daerah terpencil, dan mengingatkan siswa untuk tidak menyerah hanya dengan ijazah SMP.

Beberapa siswa mengungkapkan rasa terima kasih kepada guru atas kesabaran dan ilmu yang diberikan. Di sela-sela antrian pengambilan ijazah, mereka berkumpul di dekat Pak Mahmud, guru Bahasa Indonesia dan kesiswaan, yang memberikan wejangan dengan penuh tawa.
Bu Eva, wali kelas IX A, dan Pak Wisnu, wali kelas IX B, memberikan ijazah dengan pesan hangat dan penuh keharuan. Tantangan seperti jarak rumah yang jauh, kondisi ekonomi sulit, dan motivasi belajar yang fluktuatif membuat wali kelas merancang strategi khusus untuk mendukung siswa. Mereka juga berusaha merayu siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Penerimaan ijazah ini bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan batu loncatan untuk masa depan. Kepala Sekolah Dwi Hindarti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung selama tiga tahun ini dan menegaskan komitmen sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung kebijakan pemerintah. Pembagian ijazah secara serempak ini merupakan puncak perjalanan bagi 44 siswa dan bukti upaya bersama seluruh elemen sekolah. Bagi siswa yang belum menerima ijazah, pihak sekolah akan mengantarkannya ke rumah mereka esok hari.