Wayang Beber Tawang Alun Jagong 5 “Misi Jaka Kembang Kuning Penyerahan Persembahan di Istana Keputren Kediri”

Wayang Beber Tawang Alun Jagong 5 “Misi Jaka Kembang Kuning Penyerahan Persembahan di Istana Keputren Kediri”
Jagong 5 Wayang Beber Tawang Alun Pacitan
SHARE

WAYANG BEBER  (PRABANGKARANEWS) – Kisah cinta Kembang Jaka Kuning, yang merupakan nama lain dari Panji Inukertapati, kepada Dewi Sekartaji, Putri Raja Kediri, dipenuhi berbagai rintangan yang harus dihadapi. Hubungan mereka menjadi simbol cinta sejati yang tidak mudah digoyahkan meski diterpa banyak tantangan. Cerita legendaris ini menjadi latar utama dalam Wayang Beber Jagong 5, yang menggambarkan suasana Kerajaan Kediri di masa lampau.

Dalam kisah ini, latar belakang cerita berpusat pada Kerajaan Kediri dengan sentuhan drama dan romantisme yang membekas dalam ingatan masyarakat. Kisah cinta Panji Inukertapati dan Dewi Sekartaji tidak hanya mengangkat nilai-nilai cinta yang tulus, tetapi juga menyisipkan pesan tentang keteguhan dan kesetiaan di tengah tantangan. Wayang Beber ini berhasil merekam jejak legendaris cinta dua tokoh tersebut yang terus hidup dalam seni tradisional Jawa.

Menurut Serat Babad Tanah Jawi, masa hidup Panji Inukertapati atau Panji Kasatrian dikaitkan dengan pemerintahan Sang Prabu Sunyawisesa di Kerajaan Jenggala, Jawa Timur, pada tahun 1145 M. Nama asli Sang Prabu Sunyawisesa adalah Raden Panji Inukertapati, yang dikenal sebagai seorang pemimpin bijaksana dan tokoh yang melegenda dalam sejarah Jawa. Melalui Wayang Beber, kisahnya tetap hidup sebagai bagian dari warisan budaya yang bernilai tingg

Baca Juga  DUA HELIKOPTER BNPB MENDARAT DI LAPANGAN MAKOREM 062/TN

 Cerita percintaan antara Kembang Jaka Kuning (Panji  Inukertapati) kepada Dewi Sekartaji Putri Raja Kediri banyak sekali rintangan yang harus dihadapi.  Wayang Beber Jagong 5 dengan latar belakang  Kerajaan Kediri dengan kisah percintaan yang sangat melegenda saat itu.

Jagong 5 Cerita Wayang Beber (Bahasa Jawa): 

Cariyos Gulungan 1 Pejagong 4, wonten ing lampahipun madosi Dewi Sekartaji, Jaka Kembang Kuning namur laku minangka pangrawit mradini, punakawan minangka niyaga saha Jaka Kembang Kuning ingkang nembang. Dewi Sekartaji ingkang ningali pagelaran karawitan menika saged mangestosi Jaka Kembang Kuning ingkang taksih namur. Semanten ugi Jaka Kembang Kuning mangertosi Dewi Sekartaji ingkang namur wekdal ningali pagelaran karawitan menika.  Kekalihipun sami ajeng-ajengan, awit saking menika tanggel Jawab Jaka Kembang Kuning madosi Dewi Sekartaji sampun rampung. Kekalihipun sami ngraketaken katresnan temu kangen ananging kekalihipun tetep ngreksa winadi wonten ing wekdal namur supados mboten wonten ingkang mangertosi. Utaminipun Raden Klana Sewandana.”

Jagong 5 Wayang Beber Tawang Alun Pacitan (Bahasa Indonesia):

Dalam sebuah adegan cerita, Jaka Kembang Kuning bertemu dengan Ki Demang Kuning untuk menyampaikan kabar penting bahwa ia telah berhasil menemukan Dewi Sekartaji. Setelah mendengar berita tersebut, Ki Demang Kuning memutuskan untuk mengirim Jaka Kembang Kuning ke Pangreburan, yaitu istana keputren di Kediri, guna menyerahkan persembahan berupa kotak emas kepada Retna Mindaka, saudari perempuan dari Raja Kediri.

Baca Juga  Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pacitan oleh Ketua Umum Gus Yahya

Jaka Kembang Kuning kemudian memulai perjalanannya menuju istana dengan membawa persembahan tersebut sebagai tanda penghormatan dan ungkapan terima kasih atas penemuan Dewi Sekartaji. Dalam perjalanannya, ia memikirkan strategi terbaik untuk dapat memberikan persembahan ini dengan tepat waktu dan cara yang baik, sehingga tujuan dari pengiriman ini dapat tercapai dengan maksimal.

Sesampainya di istana keputren Kediri, Jaka Kembang Kuning diterima oleh penjaga istana yang dengan ramah menyambut kedatangannya. Jaka kemudian menjelaskan maksud dan tujuannya, serta menyampaikan persembahan emas yang ia bawa. Para penjaga istana segera membawa Jaka ke hadapan Retna Mindaka, yang terlihat tenang dan anggun dalam menyambut tamu.

Saat berada di hadapan Retna Mindaka, Jaka Kembang Kuning dengan penuh hormat menyerahkan kotak emas sebagai tanda persahabatan dan penghormatan dari pihak Kediri. Retna Mindaka menerima persembahan tersebut dengan senyum dan menyampaikan ucapan terima kasih atas pengorbanan dan usaha Jaka Kembang Kuning yang telah berhasil menemukan Dewi Sekartaji.

Setelah serah terima persembahan selesai, Jaka Kembang Kuning menjelaskan lebih lanjut tentang situasi dan pertemuan dengan Dewi Sekartaji. Ia menceritakan bagaimana ia telah berjuang keras untuk menemukannya dan berjanji untuk melindungi Dewi Sekartaji dari segala bahaya yang mungkin mengancam.

Baca Juga  Babinsa Kodim 0208/AS, Ikut Membekuk Sindikat Pencurian Rel KA Kisaran

Retna Mindaka sangat terkesan dengan keberanian dan kesetiaan Jaka Kembang Kuning. Ia kemudian menyampaikan pesan dari Raja Kediri bahwa Dewi Sekartaji akan mendapatkan perlindungan penuh di istana keputren hingga situasi menjadi aman. Retna juga berjanji untuk membantu dalam upaya melindungi Dewi Sekartaji dari segala ancaman yang datang.

Sebagai balasan atas kesetiaan dan keberaniannya, Retna Mindaka memberikan dukungan moral dan spiritual kepada Jaka Kembang Kuning. Ia menyarankan agar Jaka Kembang Kuning tetap waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan, serta menjaga komitmennya dalam melindungi Dewi Sekartaji.

Setelah pertemuan itu, Jaka Kembang Kuning merasa lega dan puas karena misinya berjalan dengan lancar. Ia merasa semakin yakin bahwa perjuangannya dalam menemukan dan melindungi Dewi Sekartaji bukanlah sesuatu yang sia-sia. Dengan semangat yang tinggi, ia pun bersiap untuk langkah-langkah berikutnya dalam upaya melindungi dan menjaga Dewi Sekartaji tetap aman dari segala ancaman.

“Kalau ingin bahagia, jangan bersedih. Jika sudah menjadi hakmu, akan datang dengan sendirinya menjadi berkah baru. Jangan terburu-buru dan jangan memanfaatkan kesempatan secara serakah,” itulah nasihat Wayang Beber.

Penulis: Agoes Hendriyanto