Tradisi Bersih Dam Bagong: Warisan Sejarah dan Budaya Trenggalek

Tradisi Bersih Dam Bagong: Warisan Sejarah dan Budaya Trenggalek
SHARE

BUDAYA (PRABANGKARANEWS) – Upacara Adat Bersih Dam Bagong telah menjadi tradisi yang berlangsung lama di Trenggalek, khususnya di Kecamatan Trenggalek dan Kecamatan Pogalan. Menurut kisah yang diwariskan secara lisan, tradisi ini berkaitan erat dengan sosok Menak Sopal, penyebar Islam di wilayah tersebut, dilansir dari BPK_XI Senin (6/1/25).

Saat menjabat sebagai pemimpin Trenggalek, Adipati Menak Sopal bertekad membantu para petani yang sering menghadapi musim kemarau panjang, yang menyebabkan tanah sawah menjadi kering dan tidak subur. Untuk mengatasi masalah ini, Menak Sopal memutuskan untuk membangun Dam Bagong guna mengairi sawah-sawah di daerah tersebut.

Meskipun mendapat bantuan dari masyarakat, pembangunan dam ini kerap mengalami kegagalan. Menak Sopal akhirnya mendapatkan petunjuk bahwa untuk menyelesaikan pembangunan, diperlukan tumbal berupa kepala Gajah Putih, yang kemudian dilarung ke Sungai Bagong. Gajah Putih ini diperoleh dari Mbok Rondho Krandhon.

Baca Juga  Peringati Harlah NU Ke - 99, Bupati Ony Anwar Harsono; Bersama-sama Mengentas Kemiskinan di Ngawi

Setelah kepala Gajah Putih dilarung, Dam Bagong berhasil diselesaikan dan mampu mengairi persawahan petani. Hingga kini, dam tersebut masih berfungsi dan terus digunakan untuk mendukung pertanian di Trenggalek.