Dasar-dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Agoes Hendriyanto

Pertemuan 1 Pengertian dan Konsep Dasar SIM Pendidikan
Pengertian Sistem
Saat ini, kita berada dalam dunia yang kompleks dan terorganisir. Kompleksitas ini muncul karena dunia ini terdiri dari beberapa subsistem yang berbeda satu sama lain dan berinteraksi pada tingkat tertentu. Dalam berbagai definisi kata “sistem” suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling tergantung, dan terintegrasi dalam kesatuan variabel atau komponen. (Jogiyanto, 1999) membagi pendekatan sistem menjadi dua kelompok, yaitu menekankan pada prosedur dan komponen atau elemennya. Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkelompok, dan bekerjasama untuk mencapai sasaran tertentu.
Proses tersebut melibatkan urutan tahapan instruksi yang menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan, dan bagaimana (how) caranya. Pendekatan yang menekankan pada komponen mendefinisikan “sistem” sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. (Diat Prasojo L., 2013)
Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan unsur yang saling terhubung secara teratur, membentuk suatu totalitas (KBBI, 2021). Sistem berasal dari bahasa Latin “systema” dan bahasa Yunani “sustema,” yang artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi.
Menurut R. McLeod, (2004) sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut James dkk (1991), sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan suatu prosedur atau bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi, energi, dan/atau barang.
Dari beberapa definisi sistem di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada elemen. Kedua pendekatan ini tidak bertentangan, tetapi berbeda dalam cara pendekatannya. McLeod, R. (1995) mengemukakan bahwa secara prinsip, sistem dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup.
Sistem terbuka adalah sistem yang terhubung dengan lingkungannya melalui arus sumber daya. Jika aktivitas di dalam suatu sistem dipengaruhi oleh lingkungannya, maka sistem tersebut dapat disebut sebagai sistem terbuka. Sebaliknya, jika aktivitas di dalam sistem tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya, maka sistem tersebut dapat disebut sebagai sistem tertutup (Rahman W. & La Saudin, 2022).
Pengertian Informasi
Pembahasan mengenai konsep informasi mencakup beberapa aspek, seperti pengertian data dan informasi, siklus informasi, kualitas informasi, sumber informasi, nilai informasi, dan arsitektur informasi untuk organisasi. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, namun tidak semua hasil pengolahan data dapat disebut informasi.
Informasi merupakan suatu kesatuan, baik yang terlihat maupun tidak, yang berfungsi mengurangi ketidakpastian terhadap keadaan atau peristiwa di masa depan. Informasi terbentuk dari data yang telah diambil dan diolah untuk mencapai tujuan informasional, seperti kesimpulan, argumen, atau dasar dalam pengambilan keputusan.
James dkk (1991), mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diambil kembali, diolah, atau digunakan untuk tujuan kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan.
Susanto (2002), menyatakan bahwa informasi merupakan salah satu jenis sumber daya utama bagi suatu organisasi, tanpa memandang jenis organisasi tersebut.
Davis (2003) menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan memiliki nilai yang nyata dalam pengambilan keputusan saat ini atau di masa depan.
Dari beberapa definisi tersebut, informasi dapat diartikan sebagai hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang bermakna bagi penerimanya, memberikan gambaran tentang kejadian nyata, dan digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
Informasi dan data memiliki keterkaitan erat. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti/ memiliki makna. Sedangkan data sendiri adalah sekumpulan karakter yang menggambarkan kejadian/ fakta yang terjadi pada saat tertentu.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan terkait informasi; 1) informasi merupakan hasil pengolahan data, 2) memberikan makna atau arti, 3) berguna atau bermanfaat. Menurut R. McLeod (2004), informasi yang berkualitas harus memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:
- Akurat: Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
- Tepat waktu: Informasi harus tersedia pada saat dibutuhkan.
- Relevan: Informasi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan, baik untuk organisasi maupun tingkatan dan bagian yang ada di dalamnya.
- Lengkap: Informasi harus disampaikan secara lengkap.
Dengan demikian, data menjadi bahan dasar yang melalui proses pengolahan dapat menjadi informasi yang berkualitas, memberikan makna, dan bermanfaat sesuai dengan kebutuhan
Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya paling krusial bagi setiap organisasi, tanpa informasi, suatu organisasi tidak dapat eksis. Informasi berfungsi sebagai perekat yang menyatukan suatu organisasi melalui komunikasi. Oleh karena itu, pengelolaan informasi harus dilakukan secara efektif, karena kemampuan dan bentuk pengelolaan informasi akan memengaruhi kualitas informasi yang dihasilkan oleh organisasi.
Manajemen
Secara sederhana, manajemen dapat diartikan sebagai “To get things done through other people.” Arti ini mencerminkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tidak hanya ditentukan oleh manajer, tetapi juga oleh kerjasama harmonis antara atasan dan bawahan melalui sikap saling percaya, keterbukaan, tanggung jawab, dan saling membantu.
Menurut Stoner James A. (1992), manajemen adalah proses pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian usaha para anggota organisasi serta pemanfaatan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Terry, 1982)) menyatakan bahwa manajemen adalah proses khas yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan untuk mencapai sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Manajemen dalam prosesnya terlibat fungsi-fungsi pokok yang dilakukan oleh seorang manajer atau pemimpin, yakni: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling) (Suharno, 2002). Manajemen diperlukan dalam organisasi karena keberhasilan suatu organisasi bergantung pada keberhasilan manajemen melaksanakan pekerjaan. Manajemen membantu organisasi mencapai tujuan secara efektif dan efisien, sementara manajemen sendiri memerlukan informasi agar dapat mencapai tujuan dengan baik.
Handoko (2000), manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui fungsi perencanaan, pengorganisasian, personalia, pengarahan, kepemimpinan, dan pengawasan. R.Terry (2010) manajemen adalah proses khas yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan sumber daya.
Manajemen juga dapat didefinisikan sebagai pencapaian tujuan melalui keahlian orang lain, baik sebagai ilmu maupun seni. Konsep manajemen sebagai proses menunjukkan bahwa aktivitas manajemen tidak dapat diprediksi secara pasti karena dipengaruhi oleh berbagai keadaan yang tidak pasti. Seiring dengan perkembangan zaman, manajemen menjadi suatu proses yang dinamis dan tidak terstruktur secara pasti. Definisi-definisi ini mencerminkan kompleksitas dan fleksibilitas manajemen sebagai disiplin untuk mencapai tujuan organisasi.
Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan integrasi antara unsur sistem dan unsur informasi. Dalam konteks ini, sistem informasi adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sistem informasi dianggap sebagai suatu kesatuan formal yang terdiri dari sumber daya fisik dan logis, termasuk orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur, dan pengendalian.
Menurut Nash (1995), “Sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses akan transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai interen dan eksteren dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat”. Sistem informasi adalah kombinasi manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang bertujuan menata jaringan komunikasi, memproses transaksi tertentu, membantu manajemen, dan memberikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.
Menurut Henry Lucas (1988), “Sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bila mana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian didalam organisasi”. Sistem informasi adalah kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisir untuk menyediakan informasi yang mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam suatu organisasi.
Menurut Rahmat Rafiudin (2011), “Sistem informasi merupakan kegiatan atau aktivitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan”. Sistem informasi adalah aktivitas yang melibatkan serangkaian proses dan berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Menurut Azhar (2013), Sistem Informasi kumpulan dari subsistem apapun baik fisik ataupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna .
Sistem Informasi komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas di dalam perusahaan (Kenneth J. Laudon, 1988). Sistem informasi merupakan suatu kumpulan subsistem baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan, yaitu mengolah data menjadi informasi yang bermakna dan berguna.
Sistem informasi, diartikan sebagai gabungan dari komputer dan pengguna yang mengelola perubahan data menjadi informasi serta menyimpan data dan informasi. Sistem informasi terdapat subsistem yang terlibat dalam system informasi yang merupakan gabungan komputer dan pengguna yang mengelola perubahan data menjadi informasi serta menyimpan data dan informasi.
Menurut Jeffery L. Whitten (2004), sistem informasi merupakan susunan dari orang-orang, kegiatan, data, jaringan, dan teknologi yang diintegrasikan sedemikian rupa dengan tujuan untuk mendukung dan memperbaiki operasi sehari-hari perusahaan serta untuk memenuhi kebutuhan informasi baik untuk pengambilan keputusan, maupun pemecahan masalah. Sistem informasi adalah susunan dari orang-orang, kegiatan, data, jaringan, dan teknologi yang diintegrasikan untuk mendukung dan memperbaiki operasi sehari-hari perusahaan serta memenuhi kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Sistem informasi yang efektif dan efisien memerlukan intervensi manajemen yang tepat. Keberhasilan penerapan manajemen di berbagai tingkatan dan fungsi bisnis tergantung pada kemampuan sistem informasi untuk memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMP) merupakan suatu sistem yang didesain dengan tujuan menyajikan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam kegiatan manajemen, termasuk perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian, di berbagai lembaga pendidikan (Rochaety Eti., Rahayuningsih P., 2008).
Informasi yang diberikan oleh Sistem Informasi Manajemen (SIM) pendidikan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengambilan keputusan di bidang pendidikan, termasuk aspek seperti kebutuhan tenaga kependidikan serta data mengenai jumlah lembaga pendidikan dari tingkat dasar, menengah, hingga pendidikan tinggi. SIM pendidikan diharapkan menjadi sumber informasi yang berharga dan sangat bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan.
Dalam penjelasannya, Irawan (2003) menyatakan bahwa sistem informasi manajemen pendidikan merupakan suatu metode manajemen formal yang bertujuan menyediakan informasi pendidikan yang akurat dan tepat waktu. Hal ini bertujuan agar proses pengambilan keputusan, perencanaan, pengembangan proyek, dan berbagai fungsi manajemen pendidikan lainnya dapat dilaksanakan secara efektif.
Powell (2006) menjelaskan bahwa secara mendasar, sistem informasi manajemen pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari kumpulan data, proses penyimpanan, pencarian, pengolahan, dan distribusi data. Sistem ini dirancang khusus untuk digunakan oleh pengambil keputusan dan administrator guna merencanakan serta mengelola sistem pendidikan dengan cara yang efisien, efektif, dan berkelanjutan.
PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR Sistem Informasi 1-35
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan 36-64
Silakan kerjakan soal esai yang telah diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:
-
Dikerjakan dengan tulisan tangan yang rapi dan mudah dibaca.
-
Menggunakan kertas folio bergaris.
-
Cantumkan nama lengkap, kelas, dan mata pelajaran di bagian atas lembar pertama.
-
Tugas dikumpulkan pada pertemuan kedua.
Demikian informasi ini disampaikan. Harap dikerjakan dengan serius dan dikumpulkan tepat waktu.
Berikut adalah soal esai berdasarkan materi di atas.
- Jelaskan perbedaan antara data dan informasi. Berikan contoh konkret untuk masing-masing, dan diskusikan bagaimana proses pengolahan data menjadi informasi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
- Deskripsikan siklus informasi dalam sebuah sistem informasi manajemen pendidikan. Jelaskan setiap tahap dalam siklus ini dan bagaimana data diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Sertakan contoh spesifik dari data yang mungkin terlibat dalam siklus tersebut.
- Analisis faktor-faktor yang menentukan kualitas informasi. Diskusikan bagaimana akurasi, ketepatan waktu, relevansi, dan kelengkapan dapat mempengaruhi efektivitas informasi dalam pengambilan keputusan. Berikan contoh bagaimana informasi yang tidak memenuhi salah satu dari faktor-faktor ini dapat mempengaruhi keputusan yang diambil.
- Bandingkan sumber informasi primer dan sekunder. Jelaskan keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sumber, serta situasi di mana masing-masing jenis sumber informasi lebih bermanfaat. Berikan contoh nyata dari masing-masing jenis sumber.
- Evaluasi nilai informasi dalam konteks pengambilan keputusan. Jelaskan bagaimana manfaat dan biaya informasi berkontribusi pada nilai keseluruhan informasi. Berikan contoh bagaimana metode cost-effectiveness atau cost-benefit dapat digunakan untuk menilai nilai informasi dalam suatu organisasi atau proyek.
- Berikan argumentasi sauda berdasarkan definisi dan konsep sistem informasi berdasarkan beberapa pendapat dari Nash (1995), Henry Lucas (1988), Rahmat Rafiudin (2011), Azhar (2013), dan Jeffery L. Whitten (2004). Identifikasi elemen-elemen utama yang membentuk sistem informasi menurut pandangan masing-masing.
- Dalam konteks SIM Pendidikan, jelaskan mengapa penerapan teknologi informasi dianggap penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional lembaga pendidikan. Berikan contoh konkret dari manfaat yang dapat diperoleh melalui aplikasi SIM Pendidikan.
- Berikan penjelasan tantangan utama yang mungkin dihadapi dalam pengembangan dan implementasi SIM Pendidikan. Bagaimana strategi yang tepat untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?
- Analisis peran dan dampak SIM Pendidikan dalam membangun hubungan dengan berbagai pihak yang terkait, seperti alumni, perusahaan, dan komunitas. Bagaimana SIM Pendidikan dapat menjadi alat untuk meningkatkan keterlibatan komunitas di sekitar lembaga pendidikan?
- Bahas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi SIM Pendidikan. Apa yang perlu diperhatikan oleh manajemen dalam proses ini?