Kesenjangan Kekayaan yang Tajam di Asia Tenggara: Potret 2024

PRABANGKARANEWS – Asia Tenggara, kawasan yang sering dipuji atas pertumbuhan kolektifnya, menunjukkan kesenjangan mencolok ketika pendapatan per kapita diperhatikan secara lebih rinci. Pada tahun 2024, Singapura melesat jauh di atas negara-negara tetangganya, dengan pendapatan per kapita mencapai 88.450 dolar AS — angka yang tidak hanya tertinggi di kawasan, tetapi juga termasuk yang tertinggi di dunia.
Brunei, yang didorong oleh kekayaan cadangan minyaknya, menempati posisi kedua dengan 35.110 dolar AS, disusul Malaysia di urutan ketiga dengan 13.310 dolar AS, memperkuat statusnya sebagai negara berpendapatan menengah atas, dilansir dari Seasia.news Senin (28/4/25).
Namun, setelah tiga negara teratas ini, jurang ekonomi semakin tampak. Thailand berada di posisi berikutnya dengan 7.810 dolar AS, sementara Indonesia — meski memiliki ukuran ekonomi dan potensi besar — mencatat pendapatan per kapita 5.270 dolar AS. Vietnam dan Filipina mengikuti di belakang, masing-masing sedikit di atas 4.000 dolar AS, mencerminkan perjalanan ekonomi mereka yang sedang berkembang namun belum sepenuhnya matang.
Sementara itu, negara-negara seperti Kamboja, Laos, Timor Leste, dan Myanmar masih bergelut dengan tantangan pendapatan rendah, masing-masing mencatat pendapatan per kapita di bawah 3.000 dolar AS.