Meski dengan Dana Terbatas, Kadis Perpustakaan Pacitan dan Dr. Agoes Hasilkan Karya Bermutu tentang Situs Budaya dan Sejarah

Meski dengan Dana Terbatas, Kadis Perpustakaan Pacitan dan Dr. Agoes Hasilkan Karya Bermutu tentang Situs Budaya dan Sejarah
SHARE

PRABANGKARANEWS (Pacitan) – Semangat melestarikan sejarah dan budaya Pacitan terus menyala di tengah keterbatasan. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan, Amat Taufan, membuktikan bahwa dedikasi dan kolaborasi dapat menghasilkan karya besar, meski dengan dana yang sangat terbatas.

Pria bersahaja yang dikenal sangat enjoy dalam diskusi seni dan budaya ini telah berkolaborasi secara intens bersama Dr. Agoes Hendriyanto  (Dosen, Peneliti) dalam menerbitkan sejumlah buku bertema sejarah dan situs budaya Pacitan. Diskusi hangat antara keduanya kembali berlangsung di Ruang Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan, pada Kamis (17/4/2025).

Dalam kurun waktu dua tahun, kolaborasi ini telah menghasilkan tiga buku penting:

  1. Ensiklopedia Situs Pacitan: Kota Misteri (ISBN: 9786235346649)

  2. Ensiklopedia Lanjutan: Situs Pacitan Kota Misteri (ISBN: 9786235346953)

  3. Situs Watupatok, Sejarah Pacitan yang Terlupakan (ISBN: 9786235346878)

Baca Juga  Penyerahan Peserta Magang Prodi PBSI STKIP PGRI PACITAN di Perpustakaan dan Kearsipan Pacitan

Ketiga buku tersebut menjadi penanda keseriusan Pacitan dalam menggali kembali jejak sejarah dan situs budaya yang nyaris terlupakan. Bahkan kini, mereka tengah mempersiapkan jilid ketiga dari seri Pacitan Kota Misteri, yang sedang dalam proses penyusunan draf akhir.

“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan niat tulus dan semangat kolaboratif, hal besar bisa diwujudkan meski dana terbatas. Alhamdulillah, Allah SWT memudahkan langkah ini,” ujar Amat Taufan.

Dr. Agoes Hendriyanto juga menyampaikan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar penulisan buku, tetapi bagian dari gerakan literasi sejarah lokal yang bertujuan untuk mengangkat kembali identitas dan nilai luhur Pacitan.

Misi Budaya yang Terus Menyala

Langkah ini dinilai sebagai inspirasi bagi kalangan penggiat budaya dan literasi di daerah lain. Menurut Dr. Agoes, banyak situs dan kisah di Pacitan yang selama ini luput dari perhatian publik, padahal memiliki nilai historis yang sangat tinggi.

“Pacitan adalah kota penuh misteri dan sejarah. Jika tidak kita angkat, siapa lagi? Jangan sampai generasi muda hanya mengenal budayanya dari luar, sementara warisan lokalnya terpendam,” ungkapnya.

Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi, perjuangan Amat Taufan dan Dr. Agoes menunjukkan bahwa pelestarian budaya tidak selalu membutuhkan anggaran besar, tapi ketulusan hati dan kemauan untuk bergerak. Semoga jilid ketiga dari Pacitan Kota Misteri bisa segera tercetak dan memperkaya khazanah budaya bangsa.

Baca Juga  Dampak Limbah Pertambangan: Audiensi Warga Cokrokembang dengan Bupati Pacitan