Berbicara dalam acara RailwayTech Indonesia 2025, AHY menyatakan bahwa rute baru ini dapat memangkas waktu perjalanan Jakarta–Surabaya yang saat ini memakan waktu 8,5 jam menjadi hanya 4–5 jam, menghubungkan kota-kota penting, zona industri, dan pelabuhan, serta memperkuat integrasi regional.
Menteri juga menekankan keuntungan dari sisi lingkungan, dengan mengutip data dari Asian Transport Outlook 2024 yang menunjukkan bahwa transportasi rel memiliki jejak karbon yang sangat rendah, dan teknologi kereta cepat berpotensi menjadi solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan di masa depan.
Untuk mewujudkan visi ini, pemerintah akan membentuk satuan tugas khusus, mempercepat pengesahan Rancangan Undang-Undang Sistem Transportasi Nasional (RUU Sistranas), dan berkoordinasi dengan 18 kementerian dalam berbagai tugas, mulai dari pemberian insentif fiskal dan penataan ruang hingga reformasi regulasi dan studi jalur.
AHY menambahkan bahwa permohonan resmi akan segera disampaikan kepada Presiden Prabowo untuk mengubah Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2021, guna memperluas kewenangan Komite Kereta Cepat agar tidak hanya terbatas pada jalur Jakarta–Bandung, tetapi juga mencakup koridor ambisius menuju Surabaya.