Indonesia, Satu-Satunya Negara Asia Tenggara dengan Kapal Rumah Sakit Militer
PRABANGKARANEWS – Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mengoperasikan kapal rumah sakit khusus, sebuah pilihan strategis unik yang sangat berbeda dengan kekuatan maritim besar seperti India—yang baru-baru ini mengumumkan rencana pembangunan kapal rumah sakit pertamanya—dan Inggris, yang Angkatan Laut Kerajaannya bahkan tidak memiliki kapal rumah sakit sesuai Konvensi Jenewa.
Investasi ini berangkat dari kerentanan ekstrem Indonesia terhadap bencana alam, mulai dari tsunami 2004 yang menewaskan lebih dari 170.000 jiwa serta meluluhlantakkan infrastruktur medis, hingga gempa Padang 2009 dan gempa-tsunami Palu 2018. Semua bencana tersebut menegaskan pentingnya keberadaan fasilitas medis bergerak, dilansir ari Seasianews Selasa (16/9/25).
Militer Indonesia menjadi institusi paling dipercaya sekaligus memiliki kemampuan logistik, tenaga insinyur, dan awak kapal yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kapal besar. Karena itu, lebih efisien jika pendanaan dialirkan melalui TNI dibanding lembaga sipil yang tidak memiliki keahlian maritim memadai.
Saat ini, tiga kapal rumah sakit Indonesia berfungsi bukan hanya sebagai sarana tanggap darurat, tetapi juga instrumen diplomasi regional dan misi kemanusiaan. KRI dr Radjiman Wedyodiningrat, misalnya, mengirim bantuan ke Gaza pada 2024, sementara KRI dr Wahidin Sudirohusodo melaksanakan misi medis ke Pasifik untuk mempererat kemitraan internasional.
Berbeda dengan angkatan laut negara lain yang menganggap kapal rumah sakit sebagai aset mewah, Indonesia memandangnya sebagai kebutuhan esensial: alat respons krisis sekaligus instrumen diplomasi yang menegaskan komitmen soft power bangsa terhadap bantuan kemanusiaan, sekaligus menjadi bentuk “asuransi” praktis menghadapi bencana di masa depan.
