Pertemuan Tertutup Prabowo Jokowi Picu Spekulasi, P3S: Ada Isu Sensitif dan Potensi Kebuntuan Politik

PRABANGKARANEWS – Pertemuan tertutup antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali menimbulkan beragam spekulasi di kalangan publik. Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menilai bahwa pertemuan tersebut kemungkinan membahas sejumlah isu sensitif yang tengah berkembang.
Menurut Jerry, salah satu hal yang mungkin menjadi beban bagi Jokowi ialah polemik dugaan ijazah palsu yang menyeret namanya serta putranya, Gibran Rakabuming Raka. Gugatan senilai Rp125 triliun yang terkait dengan isu itu dinilai dapat melemahkan posisi politik keluarga Jokowi.
“Beberapa akademisi dan praktisi menyebut Gibran tidak menamatkan pendidikannya, bahkan muncul kabar bahwa tempat belajarnya hanya setara dengan kursus atau lembaga les,” ungkap Jerry Massie, Senin (6/10/2025).
Ia juga memperkirakan bahwa pertemuan tersebut turut membahas kemungkinan perombakan kabinet, termasuk isu pemberhentian sejumlah menteri yang dikenal dekat dengan Jokowi, seperti Sri Mulyani, Erick Thohir, dan Ketua Projo Budi Arie. Namun, menurut Jerry, tidak semua topik pembahasan mencapai kesepakatan.
“Saya menduga pertemuan ini berakhir tanpa hasil konkret. Tanda-tandanya, Jokowi tidak hadir dalam perayaan HUT ke-80 TNI, padahal acara itu memiliki makna strategis,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jerry menilai Jokowi masih berupaya menjaga dukungan politik bagi Prabowo hingga masa jabatan berikutnya. Namun, gaya komunikasi Jokowi yang dinilainya cenderung “narsistik” membuat hubungan politik antara keduanya tidak sepenuhnya harmonis.