Saatnya Pendidikan Pacitan Berbenah: Pesan untuk Kepala Dinas Pendidikan yang Baru
PRABANGKARANEWS, Pacitan — Dunia pendidikan di Kabupaten Pacitan tengah menatap babak baru seiring bergantinya kepemimpinan di Dinas Pendidikan setempat. Perubahan ini diharapkan membawa semangat dan arah baru dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah di “Kota Seribu Goa”, “70-Mile Sea Paradise”.
Salah satu praktisi sekaligus akademisi dan budayawan Pacitan, Agoes Hendriyanto, menyampaikan pandangannya terkait harapan terhadap Kepala Dinas Pendidikan Pacitan yang baru. Menurutnya, tantangan pendidikan di Pacitan tidak hanya terletak pada peningkatan kualitas pembelajaran, tetapi juga pada upaya pemerataan fasilitas pendidikan hingga ke pelosok desa.
“Masih banyak sekolah dasar dan menengah di wilayah pedesaan yang kekurangan sarana-prasarana, terutama alat peraga dan media pembelajaran. Alat peraga pendidikan merupakan sarana bantu yang digunakan guru untuk memperjelas materi pelajaran agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Di tingkat Sekolah Dasar (SD), alat peraga memiliki peranan yang sangat penting karena siswa masih berada pada tahap berpikir konkret-operasional, di mana mereka lebih mudah memahami konsep melalui benda nyata dan visualisasi langsung. Padahal, fasilitas yang memadai menjadi penunjang penting bagi guru dan siswa dalam menciptakan proses belajar yang bermakna,” ujarnya.
Selain persoalan infrastruktur, Agoes juga menyoroti pentingnya peningkatan mutu dan kapasitas guru sebagai ujung tombak pendidikan. Ia menilai, pembinaan karakter siswa harus berjalan seiring dengan penguatan kemampuan kognitif, agar sekolah tidak hanya mencetak siswa cerdas secara akademik, tetapi juga berkepribadian dan berakhlak mulia.
“Karakter anak-anak kita akhir-akhir ini cenderung menurun. Karena itu, peningkatan kualitas guru perlu difokuskan pada dua hal: profesionalisme dan keteladanan moral,” tambahnya.
Pria yang juga dikenal aktif dalam dunia budaya ini menekankan perlunya sosialisasi kurikulum baru yang menyentuh seluruh guru, terutama di wilayah terpencil. Ia menyebut guru sebagai garda terdepan yang menentukan arah peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar dan menengah.
Lebih jauh, Agoes menilai bahwa materi ajar di sekolah perlu dikaitkan dengan realitas kehidupan masyarakat Pacitan. Menurutnya, pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa dapat mempelajari hal-hal yang dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari.
“Muatan lokal sangat penting. Jangan sampai siswa kita dipaksa memahami realitas yang jauh dari kehidupan mereka. Pendidikan harus mengakar pada tanahnya sendiri,” ungkapnya.
Harapan itu menggambarkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah, tenaga pendidik, dan masyarakat dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik. Dengan kepemimpinan baru di Dinas Pendidikan Pacitan, masyarakat menantikan langkah-langkah nyata yang berpihak pada mutu, karakter, dan kearifan lokal.
Di tengah perubahan zaman yang serba cepat, pendidikan Pacitan diharapkan tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga menjadi ruang tumbuh bagi generasi muda yang cerdas, berbudaya, dan berkarakter kuat.
“Selamat kepada KHEMAL PANDU PRATIKNA, S.STP. berdasarkan surat KEPUTUSAN BUPATI PACITAN NOMOR : 100.3.3.2/608 s.d 610/KPTS/408.12/2025, tentang Pengangkatan dalam Jabatan, jabatan lama Asisten Pemerintahan dan Kesejahteran Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan, dilantik di Pendopo Pacitan Jum’at (24/10/25), sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan,” tutup Agoes.
