Anak dan Kemenakan Novel Karya Marah Rusli: Angkatan Balai Pustaka
Prabangkaranews.com – Anak dan Kemenakan merupakan novel karya Marah Rusli. Novel ini termasuk dalam karya sastra angkatan Balai Pustaka yang diterbitkan tahun1956 dan dicetak ulang pada tahun 2000 sebagai seri sastra nostalgia. Karakterisitik dari karya sastra angkatan Balai Pustaka antara lain :
- Peristiwa yang diceritakan sesuai dengan realitas kehidupan masyarakat.
- Latar belakang sosial sastra Balai Pustaka umumnya pertentangan antara kaum tua dengan kaum muda.
- Sastra angkatan Balai Pustaka merupakan sastra yang bersifat didaktis.
- Sebagian besar mengambil tema masalah kawin paksa.
- Bahasa yang digunakan adalah campuran bahasa Melayu.
Dalam karya nya ini Marah Rusli mengangkat tema kisah percintaan yang terhalang oleh adat. Selain megungkapkan persoalan cinta novel Anak dan Kemenakan ini juga menceritakan berbagai persoalan kemasyarakatan.
Mr. Muhammad Yatim, dr.Aziz, Puti Bidasari, dan Siti Nurmala merupakan empat orang bersahabat, dalam hubungan persahabatan tersebut juga terjalin hubungan sepasang kekasih antara Mr. Muhammad Yatim dengan Puti Bidasari.
Sedangkan Siti Nurmala menjalin cinta dengan dr. Aziz. Kembalinya Mr. Muhammad Yatim dari Belanda untuk menyelesaikan sekolahnya membuat hati Sutan Alamsyah Hopjaksa sangat bahagia.
Sutan Alamsyah ingin mempersandingkan anaknya Mr.Muhammad Yatim dengan Keponakannya yaitu Puti Bidasari yang merupakan anak dari kakak perempuannya yaitu Putri Renosari dan Sutan Baheram.
Mereka menolak lamaran dari Sutan Alamsyah, karena mereka tahu bahwa Mr. Yatim bukanlah anak kandung Sutan Alamsyah. Mereka mengira bahwa Mr. Yatim hanyalah anak dari tukang pedati yang miskin. Adat tetaplah adat dan selalu membelenggu, mengukung dan membagi dalam tingkat kehidupan masyarakat.
Putri Renosari ingin menikahkan anaknya dengan seorang turunan bangsawan tinggi Sutan Malik, kemenakan Sutan Pamenan yang gemar berjudi dan menyabung ayam. Biaya pernikahan itu pun akan ditanggung oleh Baginda Muis, yaitu ayah dari Siti Nurmala.
Baginda Muis sangat diuntungkan dengan pernikahan tersebut, karena kesempatan ia menikahakan putrinya Siti Nurmala dan Mr. Yatim terbuka lebar.
Untuk mengobati Hati Yatim, ibu angkatnya Siti Mariama menyatakan “Tentang asal usulmu, walaupun tertimbun saksi yang mengatakan engkau anak tukang pedati, tetapi hati kecilku berkata tidak.
Mereka bersaksiskan manusia dan bukti dunia tetapi aku bersaksikan Tuhan dan bukti jiwaku. Mana yang benar nanti kita akan lihat, biarpun bagaimana juga halmu dan apa yang akan terjadi atas dirimu, engkau akan tetap tinggal anak ku dunia akhirat. Kasih sayangku kepadamu tidak sebagai embun diujung rumput.”
Dari novel Anak dan Kemenakan ini mengandung amanat diantaranya:
- Tuhan akan selalu memberikan jalan setiap kita mengalami kesulitan
- Kita harus patuh dan taat kepada orang tua.
Penulis: Indriana Retnawati
Publisher: Prabangkaranews Media Group