“Bubu Payung” Sarana Salurkan Hobi Saat Pandemi Covid-19

“Bubu Payung” Sarana Salurkan Hobi Saat Pandemi Covid-19
SHARE

PRABANGKARANEWS.COM | PACITAN – Hobi menjala ikan memang mengasyikkan bagi Imam Wahyudi.  Pensiunan ASN yang gemar untuk meluangkan waktu untuk sekedar menjala ikan.  Namun dengan perkembangan teknologi, dengan saran mantu kesayangan Hari yang kebetulan juga punya hoby yang sama menyarankan untuk pakai Bubu Payung.

Akhirnya gayung bersambut, perpaduan menantu  dengan mertua akhirnya sepakat untuk membeli alat bubu payung.  Pak Imam menyerahkan urusan beli membeli on-line pada mantu tersayang yang ahli ngotak-atik perangkat elektronik. 

Kepada jurnalis @Prabangkaranews, Hari Purnomo yang Dosen dengan dedikasi luar biasa memberikan tata cara pemasangan Bubu Payung. 

“Bubu Payung pemasangannya hampir sama dengan “wuwu” kalau orang Jawa dulu biasa memasang pada aliran air,  penting arus air tidak begitu kencang kemudian beberapa jam kemudian diambil, “jawab Hari pria tambun berjenggot.

Baca Juga  Pantau Garjas UKP, Danrem 081/DSJ Beri Semangat dan Motivasi Kepada Prajuritnya

Hari menjelaskan, ” bedanya “bubu  payung” dikasih umpan seperti orang memancing.  Umpannya  kombinasi nasi basi (40%), dedak (40%) dan pakan udang  perbandingan (20%).

Lokasi pemasangan di anak sungai atau sungai yang mengalir. Kemudian alat Bubu Payung, dimasukan dalam air. Penting amati ekosistem sungainya.   Pak Imam dan anak menantunya biasa pasang bubu payung di lokasi anak Sungai Grindulu Ploso, Pacitan.

“Waktu pemasangan sama dengan waktu pengambilan; yaitu  2 kali dalam 24 jam, yaitu jam  06.30 WIB dan pukul 16.30 WIB. Pak Imam dan Hari menantu kesayangan biasanya secara bergantian memasang 2 Bubu Payung, setiap mengambil Bubu Payung dari tempat pemasangan biasa mendapatkan ½ kg udang,”jawabnya dengan rona kebahagian.

Baca Juga  Sikap Istirahat, Anggota Kodim 1011/KLK Mendengarkan Arahan Danlat

“Hari juga mengatakan, udang tersebut oleh isteri tercinta di rumah dibuat “peyek” camilan yang  dibagi-bagikan kepada teman-teman  dalam suka dan duka.  Tak ada batas.  Kebagian bertambah saat mengantar “peyek” ke rumah teman-temannya.  Rona kepuasaan yang tak bisa dinilai dengan jumlah rekening di Bank.  Ah ……… hidup adalah pilihan,”jawab Hari berkaca-kaca sambil minum kopi hitam.

“Hobi yang membuat bahagia saat “Bubu Payung” yang telah kita pasang, kita angkat ada udang yang terperangkap.  Rona bahagia menyelimuti mertua dan menantu kesayangan. Hidup penuh kebahagiaan namun nilai tak akan bisa kita nilai dengan materi.  Biarlah orang lain yang menilai kebahagiaan dari materi yang dia kumpulkan tiap hari dengan uang yang bermilyar. Ah untuk apa semua itu jika hati kita tak bahagia,” jawab Hari.

Baca Juga  Pilot Project Bios-44 Optimalkan Pertumbuhan Padi, Babinsa Sukamukti Kodim Ciamis Dapat Apresiasi dari Petani

Publisher: Prabangkaranews Media Group