Political and Public Policy Studies (P3S) Menggelar Webinar Bertajuk “Penggalian Fosil Komunisme Untuk Kepentingan Politik”

Political and Public Policy Studies (P3S) Menggelar Webinar Bertajuk “Penggalian Fosil Komunisme Untuk Kepentingan Politik”
SHARE

PRABANGKARANEWS.COM || – Bulan September sebagai bulan dimana Bangsa Indonesia merayakan peristiwa bersejarah.  Sebuah peristiwa sejarah bangsa yang jangan sampai terulang dengan peristiwa  terjadi pembantaian para jenderal dan korban peristiwa tersebut lebih dikenal dengan sebutan “pahlawan revolusi”.

Untuk membedah itu, Political and Public Policy Studies (P3S) dan esensinews.com akan menggelar webinar bertajuk “Penggalian Fosil Komunisme Untuk Kepentingan Politik” Selasa (22/9/2020) Pukul 14.00 WITA.

Sejumlah pakar akan tampil dalam diskusi ini antara lain, Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) TNI Agus Widjojo, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, Peneliti seniot CSIS, J Kristiadi, Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid dan Direktur Lembaga Kajian Isu Publik (LKIP) Eduard Lemanto serta dipandu dosen Binus Frederick Fios.

Baca Juga  Giat KM-4 SDN 4 Sempu, Nawangan, Pacitan

Menurut Jerry  Massie,  webinar seri ke-8 yang digelar P3S walaupun dalam kondisi pandemi covid-19 karena tanggung jawab sebagai anak bangsa kepedulian P3S yang ingin menyumbangkan pemikiran terhadap peristiwa berdarah tersebut.

“Memang bulan September  bangsa Indonesia  akan segera memperingati hari G 30 S/PKI maka kami mengambil topik ini untuk webinar ke-8.  Apalagi saat ini isu ini juga kerap menjadi komoditas politik sebagian orang untuk menyerang lawan politik,” kata Jerry Massie.

Selain isu komunis kata Jerry, beredar isu khilafah juga menjadi bagian propaganda sampai ke hasutan.

“Untuk membedah hal ini maka kami membuat diskusi ini apa dan bagaimana paham marxisme, lenimisme, stalinisme yang akan diungkap oleh narasumber dalam webinar ini yang akan dilaksanakan hari ini,” kata Jerry.

Baca Juga  Indonesia Menang 2-0 atas Arab Saudi, Peluang ke Piala Dunia 2026 Tetap Terbuka