Pengusaha “Gazebo” Mendolo Kidul, Pacitan Berusaha Tetap Bertahan

Pengusaha “Gazebo” Mendolo Kidul, Pacitan Berusaha  Tetap Bertahan
SHARE

PRABANGKARANEWS.COM || PACITAN – Di tahun 2020 ini, dunia ditantang oleh kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan setiap orang agar dapat beradaptasi. Wabah virus corona telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Saat ini, semakin sedikit orang yang bepergian keluar rumah sejak pemerintah menganjurkan untuk melakukan segala aktivitas dari rumah.

Pandemi virus Covid-19 telah menghantam berbagai lini usaha, tak hanya pengusaha besar, pandemi ini juga menyerang usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM). Meski terdengar mendebarkan bagi para pengusaha, sebagian masih berusaha untuk mempertahankan usahanya.

Pengusaha kini banyak yang terdampak adanya pandemi yang semakin hari tak kunjung mereda. Terutama pengusaha yang ada di Kabupaten Pacitan pun turut merasakan keluh kesah akibat pandemi. Meski terdampak, para pengusaha berusaha untuk bertahan dalam masa-masa sulit ini. Hal ini menjadi tantangan sendiri bagi pengusaha dan semua kalangan untuk mempertahankan usaha di tengah pandemic Covid 19.

Baca Juga  Rakerda HKTI Jatim, Siap Bangkitkan Ketahanan Pangan Nasional

Salah satu pengusaha yang terdampak pandemi adalah Tumadi (52) pengusaha yang berasal dari Desa Mendolo Kidul, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Pemilik usaha bernama Ladon Mulyo ini melayani jual beli rumah bekas, mebel, menerima pesanan gazebo atau rumah joglo, dan bongkar pasang rumah. Tumadi mengaku memilih usaha tersebut karena sejak awal sudah menjadi pilihan dan memiliki peluang yang cukup baik. Senin (12/10/2020).

Usaha rumah joglo telah ia jalankan kurang lebih 20 tahun dan kondisi di masa pandemi menjadikan usahanya terhambat karena pemesanan dari luar kota tidak bisa berjalan seperti biasanya. Kebanyakan minat orang-orang adalah pada rumah joglo.

“Sebelum adanya pandemi saya melayani pemasaran dari luar kota, luar provinsi, bahkan pernah dari luar negeri. Namun dengan kondisi saat ini saya hanya bisa menjalankan usaha saya di dalam kota dan itupun sulit untuk menemukan peminat sehingga menjadi hambatan bagi saya dan mengurangi pendapatan atau hasil yang seharusnya mencapai target,” ungkapnya.

Baca Juga  Event "Solo Menari 2022" Meriahkan Hari Tari Sedunia, Disambut Antusias Warga

Meski terdampak, Tumadi terus berusaha menjalankan usahanya agar usahanya tidak berhenti akibat pandemi. “Sampai saat ini saya masih melakukan pemasaran online dengan sosial media dan juga dengan cara menawarkan kepada orang yang biasanya ikut memasarkan, ya bisa dibilang makelar kalau saya menyebutnya,” jawab Tumadi.

“Tumadi mengaku tidak mengambil keuntungan banyak karena sangat beresiko untuk kondisi saat ini, yang ia pikirkan setidaknya dapat mengembalikan modal. “Setidaknya bisnis masih berjalan saya merasa bersyukur,” ujarnya.(Rizka/Febi/AHY)