Hari Jadi ke-276 Kabupaten Pacitan Diperingati Sederhana Namun Bermakna

PRABANGKARANEWS.COM || PACITAN – Hari jadi ke-76 Kabupaten Pacitan masih dalam suasana pandemi covid-19. Ungkapan empati Pacitan, “Tidak sedih, namun kita prihatin karena masih ada saudara-saudara kita yang terpapar korona”.
Ungkapan empati ini disampaikan Bupati Indartato, menanggapi kesederhanaan peringatan Hari Jadi ke-276 Kabupaten Pacitan Tahun 2021. Tidak banyak ragam kegiatan serta kemeriahan seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya beberapa acara inti menuju prosesi, itupun tidak melibatkan banyak orang.
Pandemi covid 19 jelas menjadi alasan utama. Bupati Indartato ingin, perayaan hari jadi ini menjadi contoh bagi masyarakat. Protokol kesehatan harus dikedepankan karena pandemi belum berakhir.
“Perayan kali ini memang sangat sederhana tapi yang terpenting tidak lepas dari makna”, ungkapnya.
Makna yang terkandung dalam kesederhanaan perayaan untuk senantiasa bersyukur Kabupaten Pacitan sudah mencapai usia 276 tahun serta instropeksi diri masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Ada persoalan besar yang saat ini menjadi masalah bersama yakni melawan dan mencegah penyebaran covid 19. Hal ini tercermin dalam tema hari jadi ke-276 Kabupaten Pacitan “ Tangguh Ing Laku sarana Iman Aman lan Imun”.
Kesederhanaan peringatan Hari Jadi ke-276 Kabupaten Pacitan sudah terasa sejak awal bulan Februari 2021. Beragam acara dan kegiatan yang biasanya berlangsung meriah tidak nampak. Acara inti prosesi pengambilan tirto wening di sumur patilasan Tumenggung Notopuro di Desa Sukoharjo serta rucuh pace dari patilasan Tumenggung Setroketipo di Desa Nanggungan berlangsung sederhana dan terbatas. Demikian pula dengan ziarah ke makam leluhur cikal bakal Kabupaten Pacitan.
Yang lebih kentara, prosesi Atur Tirto Wening dan Rucuh Pace di Pendopo Kabupaten. Prosesi yang menjadi puncak acara perayaan Hari Jadi ke-276 Kabupaten Pacitan itu hanya menghadirkan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan, Ketua DPRD, Anggota Forkopimda serta Sekretaris Daerah Pacitan masing-masing bersama isteri.
Gelaran atur Tirto Wening dan Rucuh Pace tersebut diikuti oleh seluruh perangkat daerah, Pemerintah Desa dan masyarakat termasuk pelajar melalui media daring zoom, siaran streaming youtube, dan live di TV lokal. Dalam kesempatan itu Bupati atas nama pemerintah daerah menyerahkan piagam penghargaan kepada forkopimda.