Roy Surya, Formula E Bukan Hanya Ajang Balapan Namun Industri Mobil Masa Depan
PRABANGKARANEWS.COM || JAKARTA – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo tidak mau melihat kunjungan, yang juga dukungan, Presiden Joko Widodo ke sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara, kemarin dengan didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dari sisi politik.
“Meski ini sangat politis. Tetapi saya lebih melihat soal taktis dan strategis ke depan,” jelasnya dikutip dari laman KBA News Selasa, 26 April 2022.
Menurutnya, kalau tidak mendukung dan turut menyukseskan ajang Formula E yang akan digelar Juni mendatang, Presiden Jokowi akan “ketinggalan jaman”. Disebabkan Formula E tidak sekadar ajang balapan.
Tapi juga sebagai bagian dari upaya mengangkat industri mobil listrik sekaligus kampanye penggunaan mobil listrik untuk mengurangi ketergantungan pada energi konvensional dan beralih ke energi ramah lingkungan.
“Jadi ‘kebetulan’ saja Formula E ini kemarin duluan diambil Mas Anies selaku Gubernur DKI. Sehingga kalau tidak ikut support niscaya akan dianggap out of date,” katanya sambil tertawa.
Pada sisi lain Jokowi memberikan dukungan besar atas ajang World Superbike (WSBK) dan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok. Sampai-sampai semua effort negara mulai dari APBN, TNI-Polri dan sebagainya dikerahkan untuk menyukseskannya.
“Padahal itu masih pakai bahan bakar fosil yang akan ditinggalkan,” ungkapnya.
Karena itulah bagi Roy Suryo, dukungan Jokowi terhadap Formula E sangat tepat. Sebab Formula E adalah keniscayaan balapan Formula masa depan.
“Karena saya haqul yaqin, bahkan Formula 1, 2 & 3 pun pada saatnya, mau tidak mau akan ditinggalkan dan pembalap-pembalapnya beralih ke Formula E karena bahan bakar fosil makin menipis dan merusak lingkungan,” ujar Roy.
Apalagi penggunaan mobil listrik ini sejalan dengan mimpi Indonesia menjadi negara produsen baterai untuk mobil-mobil listrik.
Belum lagi, kata dia menambahkan, rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang hanya akan menggunakan mobil listrik. Uji coba semuanya, mulai dari mobil-mobil listrik hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) akan dilakukan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali November mendatang.
“Mobil listrik adalah masa depan. So, sekali lagi kali ini pilihan beliau (Jokowi) benar. Justru orang-orang yang tidak sepakat dengan Formula E akan menjadi bagian ‘sejarah masa lalu’,” tutupnya. (*)
