Gunung Wijil: Sky View Arjosari yang Tepat Untuk Healing Sederhana

PRABANGKARANEWS.COM || PACITAN – Kota Pacitan adalah kota yang kaya akan keindahan alam, flora dan fauna, serta budaya. Kota Pacitan atau Kota Seribu Satu Goa merupakan daerah perbukitan karst yang membuatnya menjadi daerah yang memiliki banyak bukit dan goa. Dengan kekayaan alam yang indah, tentu saja Pacitan sangat berpotensi untuk memiliki banyak pariwisata. Sudah terbukti, dengan memberikan devisa yang cukup besar, secara umum pariwisata dipandang sebagai sektor yang dapat mendorong dan meningkatkan kegiatan pembangunan, membuka lapangan usaha baru, membuka lapangan kerja dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta pendapatan asli daerah, apabila dapat dikelola dan dikembangkan secara maksimal.
Kecamatan Arjosari adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Pacitan yang terletak berdekatan dengan ibu kota kabupaten, sehingga hal ini memudahkan Arjosari dalam akselerasi pembangunan wilayah. Kecamatan ini terletak di sebelah utara ibu kota Kabupaten Pacitan yang sebelah utaranya berbatasan dengan Kecamatan Nawangan, sebelah selatan dengan Kecamatan Pacitan, sebelah timur dengan Kecamatan Tegalombo, dan sebelah barat dengan Kecamatan Punung.
Dikutip dari profil Kecamatan Arjosari di website resmi arjosari.pacitankab.go.id, Kecamatan Arjosari memiliki luas wilayah 121,07 Km². Dari luas wilayah tersebut, dapat dipetakkan bahwa sebagian besar wilayah datarannya adalah berupa perbukitan ±85% yang sangat strategis di fungsikan sebagai lahan pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan juga bisa difungsikan sebagai daerah penyangga tanah dan air serta menjaga keseimbangan ekosistem di Kabupaten Pacitan pada umumnya dan Kecamatan Arjosari pada khususnya. Maka dari itu, bukanlah hal yang aneh jika kita menemukan beberapa bukit dan gunung di kecamatan Arjosari. Seperti halnya bukit yang berada di tengah pusat kecamatan, yang bernama gunung wijil.
Bukit Wijil adalah destinasi wisata hasil inovasi dari Pemdes Arjosari. Selain letaknya yang strategis Gunung Wijil dapat menarik daya kunjung anak milenial karena menyediakan spot foto yang tak kalah indah dan menarik. Pendukung daya tarik lainnya adalah karena pencarian lokasi Gunung Wijil terbilang mudah, karena berada tepat di sebelah utara pertigaan jalan Pacitan-Ponorogo di depan Balai Desa Arjosari.
Meskipun saat ini gunung wijil belum diresmikan dan masih ditutup, tidak sedikit wisatawan lokal yang penasaran dengan keindahannya. Sempat dua bulan yang lalu Gunung Wijil dibuka untuk sementara waktu. Saat itu juga sudah banyak pengunjung yang datang menikmati sensasi bukit dengan sky view sebagai sajiannya. Beberapa spot foto dan tempat duduk sudah tersedia dengan baik di sana. Beberapa payung besar sebagai atap yang terbuat dari serabut aren itu menambah nuansa kepekatan budaya yang menarik.
Gunung wijil memiliki potensi sebagai brand kepariwisataan baru untuk mendorong inovasi lain di Desa Arjosari dan sekitarnya. Penciptaan objek wisata baru yang menarik adalah hal yang tepat, karena semakin banyak brand kepariwisataan maka potensi sumber daya dan perokonomian masyarakat dapat lebih berkembang dan meningkatkan dengan baik.
“Gunung wijil termasuk pergerakan yang sangat baik karena ini adalah inovasi cemerlang dari Pemdes Arjosari untuk menunjukkan eksistensi usaha dalam memajukan perekonomian desa. Tentunya inovasi baru ini memiliki tantangan besar dalam bidang pemikiran, biaya, dan kerja sama. Gunung Wijil adalah brand kepariwisataan desa, maka untuk mencapai goal-nya hal ini berhubungan dengan trik promosi kepada masyarakat desa untuk menciptakan rasa kepemilikan tinggi, yang akan berpengaruh besar terhadap perkembangan dan persaingan positif kepariwisataan dengan desa lain. Selain trik promosi, optimisme pengurus sangat diperlukan. Karena trend dan gaya hidup masyarakat selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, maka berpikir kreatif dan inofatif tidaklah berhenti di proses pembangunan tetapi harus menstabilkan daya minat pengunjung yang fleksibel,” jelas Muhamad Syafiq, salah satu founder agrowisata Pinus Kita Desa Gemaharjo dan Pacitan Indah Desa Dadapan yang sekarang berganti nama menjadi Biji Park.
Seperti yang kita tau bahwa kegiatan pariwisata juga memiliki pesan positif bagi pengunjungnya. Apalagi wisata yang dilakukan di daerah-daerah yang masih alami (nature made) atau di daerah-daerah yang dikelola berdasarkan kaidah alam. Selain untuk menikmati pesona alam, pengunjung juga bisa mendapatkan tambahan pengetahuan dan pemahaman mengenai berbagai fenomena alam dan budaya.
Destinasi wisata merupakan hubungan antar berbagai elemen. Ada beberapa komponen yang harus dikelola dengan baik oleh suatu destinasi wisata seperti wisatawan, wilayah, dan informasi mengenai wilayah.

Itulah mengapa, menjaga objek wisata lokal menjadi hal yang sangat penting karena berdampak kepada pengetahuan dan kesadaran budaya. Untuk menjaga eksistensi dan kemajuan perkembangan objek wisata, tentunya ada beberapa subjek yang tidak bisa lepas dari tanggungjawab penjagaan brand kepariwisataan ini. Selain pemerintah, pengembangan pariwisata harus melibatkan masyarakat lokal setempat. Pengadaan objek wisata seperti Gunung Wijil ini adalah hal yang brilliant, karena berperan penting untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal, memberikan pemahaman tentang pariwisata, serta meningkatkan kondisi perekonomian masyarakatnya.
Sektor pariwisata memiliki peranan penting sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional karena merupakan salah satu sumber bagi penerimaan devisa, dan berperan dalam dalam mengurangi jumlah pengangguran. Semakin banyak tempat wisata di Indonesia, maka semakin banyak pula potensi untuk berkontribusi bagi perkembangan negara, baik dari segi ekonomi, sosial masyarakat, dan juga pelestarian lingkungan hidup.
Itulah kenapa, Gunung Wijil bisa dikatakan sebagai salah satu kegiatan ekonomi yang memiliki mata rantai panjang karena dapat menampung banyak kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar, sehingga dapat meningkatkan pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat dari hasil penjualan barang maupun jasa.
Selain potensi pariwisata Indonesia adalah karasteristik Indonesia yakni negara kepulauan yang memiliki potensi pariwisata yang sangat besar seperti kekayaan alam, keragaman budaya, keragaman suku, keragaman jenis makanan, keragaman jenis kerajinan tangan, dan sebagainya.
Selain berpotensi meningkatkan kondisi perekonomian masyarakat, Gunung Wijil bisa dijadikan sebagai media untuk menumbuhkan rasa kepemilikan akan alam yang indah, dan budaya Indonesia yang sangat beranekaragam.
Penulis: DZI SYAFIQOH