Kethek Ogleng: Menjaga Keaslian Seni Tari Tradisional dengan Enam Gerakan Pokok dan Glangsaran Musik yang Tak Tergantikan

Kethek Ogleng: Menjaga Keaslian Seni Tari Tradisional dengan Enam Gerakan Pokok dan Glangsaran Musik yang Tak Tergantikan
SHARE

PRABANGKARANEWS || PACITAN – Kethek Ogleng adalah sebuah seni tari tradisional yang diciptakan oleh Sukiman atau Sutiman. Gerakan tari ini tidak berurutan karena seniman ini terinspirasi oleh gerakan kera yang sulit untuk ditebak. Dalam tari Kethek Ogleng, gerakan-gerakan tersebut meniru tingkah laku kera dengan gerakan yang bebas, namun terdapat enam gerakan pokok yang selalu diajarkan dan dilestarikan, yaitu:

  1. Duduk
  2. Berlari
  3. Interaksi dengan penonton
  4. Gerakan akrobatik
  5. Menjaili penonton
  6. Membawa barang hasil menjaili penonton

Seluruh enam gerakan tersebut merupakan bagian integral dari tari Kethek Ogleng dan harus dipertahankan baik dalam kegiatan di sanggar tari, sekolah, maupun lembaga terkait.

Selanjutnya, Sukiman menjelaskan bahwa pentingnya “glangsaran” dalam musik sebagai unsur yang dominan dan tidak boleh diubah. Glangsaran adalah ciri khas dari tari Kethek Ogleng dan menjadi identitas musik pengiring tari ini. Alat musik kenong dan gong digunakan untuk menghasilkan suara khas iringan Kethek Ogleng, yaitu “gleng, gleng, gleng,” yang mengiringi gerakan kera dalam menari. Oleh karena itu, jika ingin menyajikan seni Kethek Ogleng dengan sentuhan kontemporer, penting untuk mempertahankan glangsaran dan enam gerakan pokok tersebut. Jika hal ini ditinggalkan, maka akan menghilangkan keaslian dan identitas dari tari Kethek Ogleng.

Baca Juga  Blitar Ekspor Perdana Kendang Djembe, Mendes Yandri Dorong Ekonomi Desa Go Global

Dedikasi Almarhun Sutiman atau Sukiman dalam menciptakan tari Kethek Ogleng bertujuan untuk memberikan hiburan bagi masyarakat Pacitan, khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Semoga Almarhum Mbah Sutiman atau Sukiman mendapatkan tempat yang mulia. Amin YRA (Amin Ya Rabbal ‘Alamin) adalah doa agar keinginan yang diucapkan dapat terkabul. Semoga tari Kethek Ogleng terus dijaga dan dilestarikan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia.

Sumber: Hendriyanto dkk. 2019. Gerakan Pokok Seni Kethek Ogleng. Lembaga Ladang Kata. Bantul