Jagong 4 Wayang Beber: Melodi Cinta yang Tersembunyi
PRABANGKARANEWS || Pacitan, 22 September 2023 – Wayang Beber Pacitan terdiri dari 6 Gulunngan m, masing-masing gulungan terdiri dari 4 jagong secara berurutan. Namun untuk jagong terakhir atau 24 yang terdapat di gulungan 6, sampai saat ini belum ada yang berani membuka. Hal ini turun-temurun tradisi tersebut selalu diugemi atau dilaksanakan oleh dalang, berdasarkan hasil wawancara dengan Tri Hartanto Jum,at (22/9/2023).
Penulis sangat tertarik dengan perjuangan Panji Joko Kembang Kuning yang sangat mencintai Dewi Sekartaji yang tidak direstui oleh istana.
Berikut cerita yang ada di Jagong 4 gulungan pertama.
Dalam pencarian panjangnya, Panji Joko Kembang Kuning dan rombongannya telah mencapai sebuah desa yang riuh rendah di bawah sinar matahari terbenam. Mereka memutuskan untuk menyamar sebagai pengamen, dengan para punokawan yang bermain kentrung dan memukul terbang, sementara Panji Joko Kembang Kuning sendiri bersuara merdu dalam nyanyian yang indah.
Mereka tampil dengan semangat, membiarkan nada-nada musik mengisi udara, dan nyanyian Panji mengalun seperti aliran sungai yang menenangkan. Penonton dari desa itu mulai berkumpul, terpesona oleh pertunjukan mereka. Tapi ada satu yang terpesona lebih dari yang lain.
Dewi Sekartaji, putri yang selama ini dicari oleh Panji, duduk dengan anggun di tengah kerumunan. Hatinya tergetar oleh melodi yang akrab, dan dalam sorot mata yang tajam, dia mengenali suara yang telah lama dinantikan. Panji Joko Kembang Kuning, dalam penyamarannya yang cermat, melantunkan lagu yang hanya mereka berdua tahu.
Ketika mata mereka bertemu, dunia seolah-olah berhenti berputar. Panji mengenali mata indah yang telah lama ia rindukan, dan Dewi Sekartaji tahu bahwa di depannya adalah kekasih yang telah dicari dengan begitu tekun.
Pandangan mereka adalah bahasa yang tak bisa diucapkan, bahasa cinta yang telah mereka bagi selama begitu lama. Meskipun rindu telah mengoyak hati mereka, keduanya harus menjaga rahasia mereka agar tidak ada yang mengenali mereka. Itu adalah pertemuan yang penuh dengan kebahagiaan dan kesedihan, kebahagiaan karena akhirnya mereka bertemu, dan kesedihan karena mereka tidak bisa bersama saat itu.
Setelah pertunjukan selesai, mereka merasa lega dan penuh dengan harapan. Mereka tahu bahwa takdir telah membawa mereka bersama, meskipun dalam penyamaran yang hati-hati. Dalam kegelapan malam, mereka memutuskan untuk bertemu lagi, menyimpan rahasia cinta mereka dengan harapan bahwa suatu hari nanti, mereka akan bisa bersatu tanpa batasan dan penyamaran.
Cinta mereka adalah melodi yang abadi, yang terus berkumandang di bawah langit bintang, menghubungkan dua hati yang tak terpisahkan, namun terpisahkan oleh rahasia yang perlu dijaga.
Dalam peradaban kita yang kaya akan kearifan lokal, cerita tentang Panji Joko Kembang Kuning dan Dewi Sekartaji adalah sebuah gambaran indah tentang cinta yang tulus dan setia. Mereka membangun sebuah perjalanan cinta yang penuh dengan kebijaksanaan, di mana hati mereka selalu terpaut satu sama lain, tak pernah tergoda oleh panggilan hati yang lain.
Dalam kisah ini, kita menemukan bahwa meskipun cinta manusia dapat begitu mendalam, cinta kepada Tuhan adalah yang paling agung. Meskipun hati Panji dan Dewi terikat erat satu sama lain, cinta mereka kepada Allah SWT tidak pernah pudar. Itulah nilai kearifan lokal yang mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga kesetiaan kepada Tuhan di atas segalanya.
Cerita ini adalah cerminan dari janji suci yang tak tergoyahkan. Meskipun mereka telah menemukan cinta satu sama lain, mereka selalu menggenggam janji suci mereka kepada Allah SWT. Ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa dalam hubungan apapun yang kita jalani dalam kehidupan ini, cinta dan kesetiaan kepada Yang Maha Kuasa harus selalu menjadi fondasi yang kokoh.
Cinta yang abadi dan setia dalam melodi hati Panji Joko Kembang Kuning dan Dewi Sekartaji mengajarkan kita tentang arti sejati dari cinta. Mereka mengilhami kita untuk memelihara dan menjaga cinta kita, tidak hanya terhadap pasangan hidup, tetapi juga kepada Sang Pencipta. Semoga cerita ini menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk menjalani kehidupan dengan hati yang tulus dan terikat pada janji suci kita. Amiin. YRA.(*)