Pacitan: Dilema Peran Kampus dalam Pencarian Identitas dan Misi yang Terdistorsi

Oleh: Khoirul Ilham (*)
Sejarah menggambarkan bahwa kampus memiliki peran sentral dlalam mempercepat perubahan daerah, namun, di Pacitan, terdapat catatan yangg mengindikasikan adanya distraksi terhadap kepentingan yang seharusnya diutamakan.
Pacitan, sebagai sebuah daerah yg penuh dengan potensi dan sejarah yang kaya, seharusnya mengandalkan peran kampus sebagai lokomotif perubahan. Namun, dalam perjalanan waktu, tampaknya perubahan tersebut terdistraksi oleh kepentingan-kepemtingan yang mungkin tidak sejalan dengan visi awal perubahan.
Sejarah mencatat bagaimana kampus-kampus, yang pada awalnya menjadi katalis perubahan positif, mulai merasakan distraksi dalam bentuk kepentingan yang lebih mengutamakan individu-individu daripada kesejahteraan masyarakat Pacitan. Pergeseran fokus dari misi pembangunan kepentingan-kepentingan yang bersifat pribadi atau kelompok menghadirkan tantangan signifikan bagi kemajuan daerah.
Dalam beberapa tahun terakhir, dinamika di Pacitan mencerminkan perubahan yg tidak sepenuhnya menguntungkan. Fokus yg seharusnya diberikan pada pembangunan masyarakat terlihat tergeser oleh kepentingan2 yang tidak sejalan dengan visi pembangunan yang substinable.
Potensi yg seharusnya diaktifkan oleh peran sentral kampus terkendala oleh kepentingan yang lebih kecil, dan akibatnya, perubahan positif yang diharapkan menjadi terhambat.
Bicara tentang perguruan tinggi di Pacitan
Modal kekayaan sejarah dan potensi yang dimilikinya, terutama dalam mencetak generasi penerus. Menempatkan kampus seharusnya sebagai pilar utama dalam mewujudkan perubahan dan kemajuan. Namun, seiring berjalannya waktu, sebuah narasi yang mengkhawatirkan mulai terlihat seolah-olah peran kampus di Pacitan terdistraksi oleh kepentingan yang tak lagi sejalan dengan misi untuk menciptakan kemaslahatan bersama.
- Sejarah mencatat kehadiran kampus sebagai pusat inovasi, pemikiran kritis, dan penggerak perubahan positif di berbagai lini. Namun, apakah hal ini masih berlaku di Pacitan saat ini?
- Apakah peran kampus di Pacitan masih mampu mjd katalisator perubahan ataukah telah terhempas oleh arus kepentingan yang lebih sempit?
- *Seberapa jauh kampus mampu mempertahankan identitasnya sbg aktor perubahan yg berdaya ungkit bagi kemajuan daerah?*
- Kemana sekarang peran kampus di Pacitan? Apakah masih mampu memimpin perubahan ataukah telah mjd saksi bisu dari distorsi yg terjadi? Apakah kampus dpt mengembalikan fokus pada misi pembangunan lokal, ataukah terjebak dlm labirin kepentingan yg melupakan esensi dari eksistensinya?
(*) Cah Pinggir Pantai Selatan Pacitan