Tradisi Nyadran: Ziarah Kubur dan Menguatkan Spiritualitas di STKIP PGRI Pacitan

PRABANGKARANEWS || Tradisi Nyadran atau Nyekar di STKIP PGRI Pacitan merupakan upaya dari keluarga besar kampus untuk mengirim doa kepada para arwah leluhur sebelum memasuki bulan Ramadhan. Kegiatan dimulai dengan ziarah ke makam pendiri STKIP PGRI Pacitan di Pemakaman Islam Banjarejo, Pemakaman Islam Gunung Pegat, Pemakaman Islam Giri Sampurno, dan Pemakaman Islam Kucur, dilaksanakan Jum’at (8/3/24).
Kegiatan di bagi menjadi 2 rombongan, untuk rombongan pertama terdiri dari Dr. Mukodi Ketua STKIP PGRI Pacitan dan Waka 2 didampingi PPLP-PT PGRI Pacitan dan fungsionaris. Tujuannya untuk Nyekar ke almarhum pendiri yang dimakamankan di pemakaman Islam Banjarejo, Pemakaman Islam Gunung Pegat
Sedangkan rombongan kedua fungsionaris dengan PPLP-PT PGRI Pacitan menuju ke Pamakaman islam Kucur dan Pemakaman Islam Giri Sampurno. sebagai ketua rombongan di 2 lokasi pemakaman memimpin doa untuk mensucikan jiwa baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia, serta memohon ampunan kepada almarhum pendiri STKIP PGRI Pacitan dengan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Acara ini menjadi momen berharga bagi civitas STKIP PGRI Pacitan untuk selalu mengenang para pendiri dan cita-cita luhur. Selain itu untuk merenungkan arti hidup dan memperkuat spiritualitas dalam menghadapi bulan puasa.
“Tidak hanya itu, dalam kegiatan sore harinya dilakukan kembul “Ingkung Ayam” dan nasi gurih, yang memiliki makna mendalam tentang kesucian dan kenikmatan hidup yang tidak selalu manis atau pahit. Makanan tersebut juga menjadi simbol kebersamaan dan persaudaraan di antara anggota keluarga besar kampus, yang saling menguatkan dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan spiritual mereka,” jelas Mukodi. (M Rafid)