Dinkes Pacitan Kick Off Semarak Satu Tekad: Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Menuju Indonesia Emas

Dinkes Pacitan Kick Off Semarak Satu Tekad: Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Menuju Indonesia Emas
SHARE

PRABANGKARANEWS || PACITAN – Kegiatan promosi untuk peluncuran Kick Off Semarak Satu Tekad yang bertujuan mewujudkan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer menuju Indonesia Emas akan dihadiri oleh Perwakilan Kemenkes Republik Indonesia, Wakil Bupati Pacitan Gagarin,  DPRD Kabupaten Pacitan , Forkompinda, kepala OPD, kepala puskesmas dan staf dari 24 puskesmas, serta masyarakat umum. Acara ini akan berlangsung di Pancer Door pada hari Senin, (12/8/2024), pukul 19.00 WIB.

Kepala Dinas Kesehatan dr. Daru Mustikoaji menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman petugas kesehatan, masyarakat, dan sektor terkait mengenai konsep integrasi layanan primer di puskesmas, pustu, dan posyandu. Selain itu, acara ini juga bertujuan memperkuat dukungan dari pemangku kebijakan dan masyarakat terhadap konsep integrasi layanan primer.

Baca Juga  Pasangan Aji-Gagarin Menang Telak di Pilkada Pacitan 2024

Acara Kick Off Semarak Satu Tekad: Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Menuju Indonesia Emas secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr. Daru Mustikoaji. Dalam kesempatan tersebut, beliau didampingi oleh Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat, dr. Muhammad Budi Hidaya, M.Kes.

Peresmian kegiatan ini menandai komitmen bersama untuk meningkatkan pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Pacitan dan mendukung pencapaian tujuan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

Perwakilan Kemenkes RI dr. Muhammad Budi Hidaya, M.Kes.,  menjelaskan bahwa Pacitan diantara 530 Kabupaten seluruh Indonesia. Kabupaten  Pacitan  telah melakukan kegiatan aktivasi yang kuat memberikan layanan kesehatan primer kepada masyarakat Pacitan.

“Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer merupakan salah satu dari enam pilar dalam sistem transformasi kesehatan. Transformasi ini fokus pada tiga poin utama: pertama, pelayanan kesehatan yang mengikuti siklus hidup, termasuk ibu hamil, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, dewasa, dan lansia. Kedua, mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun dengan memastikan fasilitas dan SDM di puskesmas, pustu, dan posyandu memenuhi standar. Ketiga, memperkuat pemantauan wilayah setempat melalui digitalisasi dan penggunaan dashboard situasi kesehatan perdesa, serta kunjungan rumah untuk memastikan pemantauan kondisi kesehatan secara menyeluruh,” jelas perwakilan Kemenkes RI dr. Muhammad Budi Hidaya, M.Kes.

Baca Juga  Agoes Hendriyanto, Strategi Kebahasaan pada Reklame Out Door (Jalan Pacitan-Yogyakarta)

“Sebagai bagian dari inisiatif ini, puskesmas akan beralih dari pelayanan berbasis program ke pelayanan yang berfokus pada siklus hidup. Unit pelayanan di desa (pustu) juga akan berorientasi pada siklus hidup dengan tenaga yang terdiri dari 1 perawat, 1 bidan, dan 2 kader,” jelas  dr. Muhammad Budi Hidaya, M.Kes.

Sementara itu, posyandu akan mengadopsi sistem pelayanan siklus hidup dengan lima langkah, yakni pendaftaran, pengukuran, pencatatan, penyuluhan, dan pelayanan kesehatan. Kadinkes Kabupaten Pacitan juga menambahkan bahwa layanan di posyandu, pustu, dan puskesmas akan mencakup skrining faktor risiko penyakit menular dan tidak menular.

Launching dimeriahkan dengan  kembang api dan  dimeriahkan oleh Guyon Maton Cak Precil cs. Terlihat pantai Pancer Door Pacitan malam Kick Off  Pelayanan Primer sangat meriah dengan warga yang datang menyaksikan acara dan sekaligus berobat gratis di sepanjang jalan menuju panggung acara. (Hendriyanto)

Baca Juga  Persiapan Timnas Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2026: Harapan Menang di Kandang dan Tandang Lawan Vietnam