Ampo: Camilan Unik dari Tanah, Warisan Budaya dari Tuban

WBTB (PRABANGKARANEWS) – Ampo adalah camilan tradisional yang terbuat dari tanah halus, dibentuk menjadi gulungan kecil menggunakan bilah bambu, lalu dikeringkan dan diasapi dalam tungku. Selain itu, kata “ampo” juga merujuk pada bau menyengat yang muncul dari debu tanah saat hujan pertama turun setelah musim kemarau.
Sejarah camilan ini berakar dari kebiasaan masyarakat Trowulan, Kabupaten Tuban. Mbah Rasimah, generasi ke-4 dari keluarga pembuat ampo, kini berusia 60 tahun, meneruskan tradisi yang diwariskan oleh leluhurnya, dilansir dari BPK_XI Sabtu (12/10/24).

Generasi sebelumnya termasuk Mbah Ramani (79 tahun), Mbah Kasinah (almarhumah), dan pencipta pertama ampo, Mbah Samirah (almarhumah), yang memperkenalkannya pada awal abad ke-19.
Selain sebagai makanan, ampo juga digunakan dalam berbagai tradisi dan ritual seperti kenduren, kupatan sapi, sesaji, dan cok bakal sebelum mengolah lahan sawah. Pada tahun 2024, ampo dari Tuban diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Provinsi Jawa Timur.