Strategi Penguatan Pariwisata Nasional Dibahas dalam Pra-Rakornas Kemenpar

PRABANGKARANEWS || Dalam sesi Pra-Rakornas hari kedua, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merumuskan strategi bersama untuk meningkatkan daya saing destinasi wisata di Indonesia. Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fadjar Hutomo, menjelaskan bahwa diskusi ini bertujuan menyatukan langkah dan masukan untuk pengembangan sektor pariwisata. Acara ini berlangsung di Pullman Central Park, Jakarta, pada Kamis (5/12/2024).
Suyoto, Pengurus Kura-Kura Bali, menekankan pentingnya tata kelola pariwisata berbasis kesadaran kolektif (generative self-governance) yang mendukung keberlanjutan. Konsep ini, menurutnya, selaras dengan budaya gotong royong Indonesia melalui dialog dan musyawarah. Ia juga menyoroti perlunya inovasi produk wisata yang berkelanjutan melalui kolaborasi dan disiplin antar pihak terkait.
Wakil Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Maulana Yusran, mengusulkan sejumlah langkah strategis untuk mendorong daya saing pariwisata. Di antaranya, menjadikan pariwisata sebagai sektor prioritas, pemerataan destinasi di seluruh provinsi, serta regulasi untuk menekan biaya penerbangan yang kompetitif. Ia menekankan bahwa keberlanjutan ekonomi pariwisata harus menghasilkan devisa, pendapatan asli daerah (PAD), dan lapangan kerja.
Salah satu contoh keberhasilan adalah Desa Wisata Jatiluwih yang memenangkan penghargaan “Best Tourism Villages” dari UN Tourism 2024. Pengelola desa, John Ketut Purna, menyatakan bahwa filosofi Tri Hita Karana, harmoni antara Tuhan, manusia, dan alam, menjadi kunci keberhasilan desa ini. Pendekatan ini menunjukkan bagaimana desa wisata dapat berkembang tanpa kehilangan nilai tradisionalnya.
Pengelolaan sampah juga menjadi isu penting dalam pariwisata. CEO Waste4Change, Mohammad Bijaksana, mengapresiasi regulasi pemerintah terkait pengelolaan sampah namun menekankan perlunya penegakan hukum, peningkatan teknologi pengolahan, dan partisipasi masyarakat.
Senior Editor Harian Kompas, Ninuk Mardiana, menggarisbawahi pentingnya peran media dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Dengan anggaran Kemenparekraf yang relatif kecil, media dapat menjadi mitra strategis untuk memperkuat sosialisasi kebijakan dan program pemerintah di sektor ini.
Pra-Rakornas juga membahas berbagai topik seperti blended financing, teknologi sebagai pendorong inovasi, peran perguruan tinggi dalam pariwisata berbasis pengetahuan, dan mitigasi bencana. Para narasumber, termasuk Direktur BP-DLH Endah Tri Kurniawaty, CEO Atourin Benarivo Triadi, serta pakar akademis dan praktisi lainnya, memberikan pandangan strategis dalam sesi bertema “Penguatan Industri Pariwisata” dan “Sinergi dan Kolaborasi Pariwisata”.
Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat Kemenparekraf, perwakilan lintas kementerian/lembaga, serta stakeholder dari industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memperkuat sinergi dalam pengembangan sektor pariwisata nasional.
Sumber: kemenparekraf.go.id