Bukan Cuma Buat Ngoding: Begini Cara Orang Menggunakan AI Generatif di Tahun 2025

PRABANGKARANEWS, TEKNOLOGI – Di tengah hiruk-pikuk tentang coding, produktivitas, dan pembuatan konten, kenyataan tentang bagaimana orang sebenarnya menggunakan kecerdasan buatan (AI) generatif di tahun 2025 justru lebih manusiawi dari yang dibayangkan.
Berdasarkan data dari Harvard Business Review yang dibagikan oleh Seasia Stats, penggunaan AI paling umum bukanlah untuk urusan teknis, tapi justru untuk hal-hal yang sangat emosional dan personal, dilansir dari Seasia.news.com Minggu (4/5/25).
Peringkat teratas? Terapi dan teman bicara. Ya, banyak orang kini mengandalkan AI untuk mendapatkan dukungan emosional—entah lewat chatbot terapis, obrolan ringan di malam sepi, atau sekadar tempat curhat yang tidak menghakimi. AI telah melintasi batas yang dulu hanya bisa diisi oleh manusia: menjadi teman dan pendengar.
Di urutan selanjutnya adalah peran AI sebagai asisten pribadi super canggih. Dari mengatur jadwal harian, membantu manajemen waktu, mengingatkan kebiasaan baik, hingga menyampaikan notifikasi dengan gaya jenaka—AI kini hadir layaknya “sekretaris digital” yang setia.
Tidak berhenti di situ, generative AI juga dimanfaatkan untuk mencari makna hidup, mempercepat proses belajar, hingga sekadar bersenang-senang. Bahkan kategori “Fun & Nonsense” (hiburan dan hal-hal absurd) turut masuk dalam daftar penggunaan paling populer.
Fenomena ini menunjukkan bahwa AI generatif bukan lagi sekadar alat teknologi, tapi telah berevolusi menjadi teman hidup digital—mengisi ruang emosional, praktis, dan kreatif dalam keseharian manusia. Di tahun 2025, AI bukan hanya bekerja untuk manusia, tapi juga bersama manusia.