Norwegia, Negara Pertama yang Melarang Deforestasi: Ketika Hutan Dijaga Demi Dunia

Norwegia, Negara Pertama yang Melarang Deforestasi: Ketika Hutan Dijaga Demi Dunia
SHARE

Oleh:  AGOES HENDRIYANTO

Di tengah dunia yang terus dihantui krisis iklim, satu negara kecil di Eropa Utara justru melangkah dengan keberanian besar. Norwegia, negeri yang dikenal dengan fjord memukau dan sistem kesejahteraan sosialnya yang maju, mencetak sejarah sebagai negara pertama di dunia yang secara resmi melarang deforestasi. Bukan sekadar wacana indah, tetapi keputusan berani ini dijalankan dalam bentuk kebijakan nyata: negara tidak akan lagi membeli produk dari rantai pasok yang merusak hutan.

Langkah ini menjadi babak baru dalam perjuangan global melawan perusakan lingkungan. Pada akhirnyna dengan adanya komitmen Norwegia dalam melarang pengrusakan hutan sebagai langkah penting bagi kelestarian dari biosfer bumi.

Lebih dari Sekadar Simbol

Larangan ini diterapkan secara menyeluruh dalam sistem pengadaan barang dan jasa publik Norwegia. Artinya, segala bentuk produk seperti minyak sawit, kedelai, dan daging sapi yang berasal dari sumber tidak berkelanjutan tidak lagi mendapat tempat dalam belanja negara.

Baca Juga  Imza Rizky Jaya Group Bangun 1000 Rumah untuk TNI- Polri

Bahkan biofuel berbasis minyak sawit, yang dulu cukup dominan dalam konsumsi energi Norwegia, kini masuk daftar hitam. Ini menunjukkan konsistensi Norwegia: ketika berkomitmen untuk menjaga hutan, mereka melakukannya secara menyeluruh  dari meja makan hingga pompa bahan bakar.

Mengapa Ini Penting?

Hutan bukan hanya sekadar kumpulan pepohonan. Ia adalah paru-paru dunia, menyerap karbon dioksida, menjaga keseimbangan iklim, dan menjadi rumah bagi jutaan spesies. Tak hanya itu, hutan juga merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat adat di Amazon, Papua, dan banyak tempat lain yang selama ini menjadi benteng terakhir dalam menjaga ekosistem bumi.

Paru-paru dunia salah satunya hutan hujan tropis yang berada di hutan Kalimantan, Papua, Brasilia dan hutan tropis lainnya harus kita jaga.  Sehingga hasil pembakaran bahan bakar fosil  CO 2, bisa diserap oleh  dedaunan  hijau yang mampu diolah dengan menghasilkan O2. Sehingga kelebihan CO2 dilapisan atmosfer bisa dikurangi.  CO2 yang berada di lapisan atmosfer bumi akan berakibat biosfer bumi semakin panas.  Panas bumi bisa melelhkan lapisan es di kutub utara dan selatan. Penipisan lapisan es menyebabkan suhu bumi semakin panas.

Baca Juga  Satgas Yonif R 509 Bangun Ketahanan Pangan Warga Papua

Kebijakan Norwegia mencerminkan satu hal penting: bahwa pembangunan tidak harus mengorbankan alam. Di era saat negara-negara lain masih menimbang antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan, Norwegia memilih jalan yang tidak populer — namun sangat penting.

Solidaritas Global, Aksi Nyata

Norwegia tidak hanya fokus pada dirinya sendiri. Ia membuka tangannya kepada dunia. Melalui skema dukungan finansial, Norwegia membantu negara-negara berkembang seperti Brasil dan Indonesia — dua negara yang memiliki kawasan hutan tropis terbesar — untuk menjaga hutannya.

Ini bukan sekadar bantuan, tetapi investasi bagi masa depan umat manusia. Inisiatif ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan tidak mengenal batas geografis. Bahwa melindungi hutan Amazon dan Kalimantan sama pentingnya dengan menjaga salju Arktik.

Baca Juga  Semnas Pemanfaatan Ruang Pesisir dan Laut Jadi Kick Off HPN 2023 Jatim

Pemimpin yang Memberi Teladan

Dalam dunia yang masih kerap terjebak pada kepentingan jangka pendek, Norwegia hadir sebagai contoh bahwa perubahan itu mungkin. Bahwa negara bisa tegas dan konsisten dalam menerapkan kebijakan hijau tanpa kehilangan arah pembangunan.

Norwegia bukan negara terbesar, bukan pula yang paling berpengaruh dalam hal geopolitik. Tapi justru dari negara kecil dengan populasi sekitar lima juta jiwa ini, dunia mendapat satu pelajaran penting: bahwa keberanian mengambil keputusan besar dapat memberikan dampak global.

Sebuah Harapan Baru

Di tengah asap kebakaran hutan, longsor ekologis, dan data satelit yang menunjukkan berkurangnya tutupan pohon, langkah Norwegia adalah kabar baik yang menyejukkan. Ini adalah bukti bahwa masa depan yang berkelanjutan bukan sekadar mimpi, melainkan sesuatu yang bisa diwujudkan — dengan kemauan politik, kesadaran publik, dan keberanian untuk berbeda.

Mungkin, dunia hanya butuh lebih banyak langkah-langkah  nyata seperti dipelopori Negara Norwegia dalam menjaga biosfer bumi dari kerusakan.