Stok Cadangan Beras Pemerintah Tembus 3,5 Juta Ton, Tertinggi Sejak 1969 Tanpa Impor

PRABANGKARANEWS, Jakarta, 4 Mei 2025 — Pemerintah Republik Indonesia mencetak rekor baru dalam pengelolaan pangan nasional. Stok cadangan beras pemerintah resmi mencapai 3,5 juta ton per 4 Mei 2025, jumlah tertinggi sejak Perum Bulog berdiri pada tahun 1969. Pencapaian ini menjadi lebih membanggakan karena seluruh cadangan berasal dari hasil panen petani lokal, tanpa satupun butir beras impor.
Lonjakan stok tersebut terjadi hanya dalam waktu empat bulan, dari posisi awal 1,7 juta ton pada Januari 2025 menjadi 3,5 juta ton di awal Mei. Hal ini menunjukkan peningkatan drastis dalam produksi dan penyerapan beras nasional.
“Ini adalah bukti nyata bahwa ketika petani diberikan dukungan penuh, hasilnya luar biasa,” ujar salah satu pejabat di Kementerian Pertanian. “Pemerintah, melalui berbagai kebijakan strategis, memberikan bantuan sarana produksi, jaminan harga, serta penguatan peran Bulog dalam menyerap hasil panen petani.”
Capaian ini tidak lepas dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang secara konsisten menempatkan ketahanan pangan sebagai prioritas utama pembangunan nasional. Di tengah ancaman krisis pangan global, Indonesia justru menunjukkan kemampuan untuk berdiri di atas kaki sendiri.
“Pertanian telah dan akan terus menjadi pilar utama ketahanan pangan nasional. Pemerintah berkomitmen menjaga dan memperkuat sektor ini demi masa depan bangsa,” tambahnya.
Pengamat pangan memandang lonjakan cadangan beras ini sebagai momentum penting untuk memperkuat kemandirian pangan nasional. Di saat banyak negara masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia menunjukkan bahwa swasembada bukan hanya mimpi.
Pemerintah berharap keberhasilan ini menjadi titik tolak bagi penguatan sistem pangan nasional yang berkelanjutan, inklusif, dan berpihak pada petani.
Sumber: KementerianPertanian