Dapur Seni Probo Wengker: 25 Tahun Menjaga Api Kebudayaan Ponorogo
 
						PRABANGKARANEWS, PONOROGO – Sebagai kota budaya, Ponorogo nyaris mustahil tanpa seniman. Di antara yang setia menjaganya adalah Dapur Seni Probo Wengker (DSPW).
Selama 25 tahun, DSWP mengasuh seniman muda Ponorogo. Dari dapur itu lahir ratusan seniman muda yang mengisi ruang-ruang pertunjukan seni di bumi reog.
Perjalanan panjang itu ditandai lewat Pentas Ekspresi di Mixzone Creative Hub, Sabtu, 6 September 2025, dilansir dari @prokopinponorogo.
Panggung ekspresi tersebut sekaligus menjadi realisasi Bantuan Pemerintah Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, Kementerian Kebudayaan RI.
Mengusung tema “Merajut Asa, Menggapai Cita, Membangun Jiwa Budaya”, seniman muda DSPW fasih menampilkan tari dolanan anak, tari girang-girang ibu, tari nunggak semi martopuro, hingga tari smaratantra.
Puncaknya, tari kolosal Cupu Manik Sabrang, alegori tentang transmisi reog ke generasi muda di tengah derasnya arus zaman.
Kang Bupati Sugiri Sancoko, tak kuasa menyembunyikan rasa kagum dan harunya. Ia menyebut Probo Wengker sebagai wajah optimisme masa depan kebudayaan sekaligus ekonomi kreatif Ponorogo.
“Disuguhi sesuatu elok, terharu, sampai meneteskan air mata. Anak-anak ini luar biasa, kader bangsa yang tidak hanya cerdas otak, tapi juga berbudaya dan berhati lembut,” ujarnya.
Ia percaya, kebudayaan dapat menopang masa depan dua hal penting sekaligus, pendidikan dan ekonomi Ponorogo.
“Pariwisata dan ekonomi kreatif tidak akan pernah habis. Kita bangun ekosistemnya, dan semua roda ekonomi akan bergerak,” katanya.

 
			